Angkasa Pura (AP) I bakal kembangkan bandara sesuai kearifan lokal



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. PT Angkasa Pura I (persero) menyampaikan dalam membangun dan mempercantik bandara miliknya harus memperhatikan kearifan lokal. Oleh karena itu, konsep setiap bandara juga akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Devi Suradji, Direktur Pemasaran dan Pelayanan AP I menyampaikan bahwa saat ini pihaknya aktif melakukan pengambilalih pengelolaan dan pembangunan bandara baru. Selain membangun destinasi dan konektivitas, bandara juga harus sesuai dengan kultur setempat.

"Passenger experience harus kami kemas, bandara itu disesuaikan. Destinasi dibangun menyesuaikan bandara, dan bandara menyesuaikan destinasi," ujarnya di Hong Kong, Jumat (21/9).


Dirinya mencontohkan bahwa bandara Solo yang akan dibangun kereta api yang terintegrasi. Sedangkan di Semarang, hanya ditaruh patung Jokowi saja sudah menjadi daya tarik wisatawan begitu pula dengan bandara lainnya. Semua ini bergantung pada kultur setempat termasuk dalam membangun Bandara Kulonprogo.

"Itulah kenapa Bandara tidak bisa diseragamkan dan tidak ada bandara yang lebih prioritas dibandingkan dengan bandara yang lainnya," lanjutnya. Saat ini AP I sudah memiliki 13 bandara mulai dari I Gusti Ngurah Rai di Bali, Juanda di Surabaya, Ahmad Yani di Semarang hingga Frans Kaisisepo di Biak. Jumlah tersebut dipastikan akan bertambah dalam beberapa tahun ke depan dengan mengambilalih pengelolaan bandara baru.

"Kami baru tandatangan MoU Bandara Samarinda, Sentani dan Palu dan masih harus tandatangan lagi untuk Sorong, Labuan Bajo dan Tarakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .