Angkasa Pura I fokus bisnis nonjasa penerbangan



JAKARTA. PT Angkasa Pura (AP) I terus berupaya menyeimbangkan pendapatan jasa aeronautika (penerbangan) dan bidang nonaeronautika. Perusahaan plat merah ini makin gencar menambah pendapatan dari bidang non penerbangan, seperti logistik, hotel, properti, ritel dan jasa penunjang (support). "Kami sedang mengejar kontribusi nonaeronautika sekitar 60% di 2020. Tahun depan diharapkan 45%," papar Robert D. Waloni, Direktur Pemasaran dan Bisnis PT Angkasa Pura I, Selasa (9/12).

Akhir kuartal III 2014, AP I sudah mengantongi pendapatan nonaeronautika sebesar Rp 690 miliar atau setara 40% dari total pendapatan konsolidasi. Sedangkan jumlah penumpang tercatat 19,1 juta penumpang pada periode tersebut.

Lini usaha logistik hingga saat ini menjadi penyumbang terbesar pemasukan di sektor nonaeronautika. Kemudian diikuti jasa pendukung, properti, hotel dan ritel. "Dulu kenaikan nonaeronautika berkaitan dengan kenaikan penumpang. Sekarang nonaeronautika kami pertumbuhannya lebih tinggi dari pertumbuhan penumpangnya sendiri," terangnya.


Bermodalkan pertumbuhan bisnis nonaeronautika yang terus meningkat, ia optimistis target pertumbuhan bisnis yang tahun ini dipatok 30% sampai 40% bisa tercapai.

Demi menggapai target tersebut, tahun depan, AP I akan mengembangkan dan mengelola area komersial di sejumlah bandara. Jika sebelumnya pengembangan hanya dilakukan di Bali, Surabaya dan Balikpapan, kini AP I berniat mendesain ulang terminal keberangkatan di Semarang, Makassar dan Banjarmasin.

Meski optimistis pengembangan tersebut akan mendatangkan fulus dari bisnis non aeronautika, ia enggan membocorkan nilai investasi sesungguhnya. Yang jelas, sebagian besar belanja modal untuk pengembangan bandara. "Angkanya lupa," kilahnya.

Demi menggenjot pemasukan nonaeronautika, Angkasa Pura I baru saja membentuk anak perusahaan anyar bernama PT Angkasa Pura Retail. Si bungsu ini akan diberi tugas mengelola area komersial di semua bandara yang dikelola sang induk. Selain menjadi pengelola, juga akan mengembangkan toko ritel sendiri dan menjual makanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto