KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura I (Persero) melanjutkan tren positif hingga Juli 2023. AP I berhasil mencetak laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp 448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Pandemi Covid-19 yang berlangsung hampir tiga tahun menjadi pukulan berat bagi AP I. Hal ini ditunjukkan dengan kinerja AP I yang sebelumnya mengalami pertumbuhan pendapatan yang sangat baik dengan puncak capaian pendapatan sebesar Rp 8,63 triliun pada 2019, kemudian turun hingga 63% pada 2021 sebesar Rp 3,21 triliun. Volatilitas industri aviasi saat itu membuat AP I menyusun inisiatif transformasi untuk mendukung pemulihan bisnis seperti
cost leadership, revenue enhancement, dan penundaan investasi. Transformasi bisnis AP I dibentuk atas dasar visi perusahaan yaitu
connecting the world beyond airport operator with Indonesian experience yang diturunkan menjadi target-target strategis, baik dari aspek keuangan maupun operasional untuk mendukung perusahaan mencapai
rebound to win.
Melalui tranformasi perusahaan, peningkatan kinerja AP I mulai mencapai atau bahkan melebihi target yang telah ditentukan perusahaan untuk periode 2022-2027.
Baca Juga: Angkasa Pura I Prediksi Catatkan 70 Juta Pergerakan Penumpang Hingga Akhir 2023 Pada periode Januari-Juli 2023, total pendapatan AP I mencapai Rp 5,21 triliun atau meningkat 75% dan EBITDA mencapai Rp 2,32 triliun atau naik 224% dibandingkan periode yang sama dari tahun lalu. Dengan perolehan tersebut, AP I berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 448 miliar selama periode Januari-Juli 2023. Pencapaian kinerja keuangan AP I tak terlepas dari peran kinerja operasional perusahaan yang tumbuh secara signifikan hingga Juli tahun ini. AP I mencatat sebanyak 45,3 juta pergerakan penumpang di 15 bandara pada periode 1 Januari-28 Agustus 2023, tumbuh 78% dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar 25,4 juta penumpang. "Berbagai langkah inovasi dan kebijakan yang dirangkum dalam transformasi bisnis AP I menjadi upaya yang optimal bagi perusahaan untuk terus mencapai target-target yang telah dicanangkan ke depannya,” kata Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi dalam siaran pers, Rabu (30/8).
Baca Juga: Garuda Indonesia Gaet BMW Perluas Layanan The Prestige Service di Bandara Ngurah Rai Melalui empat pilar transformasi yakni yakni
business turnaround, organization and culture, financial restructuring, dan
digitalization, Faik menyebutkan berbagai inisiatif yang dilakukan perusahaan untuk mencapai kinerja yang positif. Pada pilar
business turnaround, AP I proaktif berkomunikasi dengan berbagai maskapai penerbangan, baik nasional maupun internasional, untuk dapat segera melakukan reaktivasi rute-rute penerbangan yang selama masa pandemi berhenti beroperasi. Hal ini dengan mempertimbangkan permintaan pengguna angkutan transportasi udara yang semakin tinggi. Salah satu contoh inisiatif strategis yaitu dengan melakukan perubahan tipe pesawat dari
wide body menjadi
wide body yang kapasitasnya lebih besar, seperti yang telah terealisasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang telah melayani penerbangan pesawat terbesar di dunia, yakni Airbus A380-800 milik Emirates yang sebelumnya mengoperasikan pesawat tipe Boeing 777-300ER. Kemudian, pilar
financial restructuring yang dilakukan sepanjang semester I-2023 berdampak positif terhadap peningkatan arus kas dan likuiditas. Rasio kemampuan membayar utang jangka pendek atau
current ratio perusahaan meningkat dari 0,70 kali pada semester I-2022 menjadi 1,53 kalo pada semester I-2023. Peningkatan performa keuangan pada tengah tahun ini membawa hasil positif terhadap peringkat kredit AP I. Pefindo selaku lembaga pemeringkat obligasi nasional telah menaikkan peringkat kredit AP I dari idAA+ Outlook Negatif menjadi idAA+ Outlook Stabil. Pada 2023, Fitch Ratings yang merupakan lembaga pemeringkat kredit internasional juga menaikkan peringkat kredit perusahaan dari AA-(idn) Outlook Stabil menjadi AA(idn) Outlook Positif.
Baca Juga: Tumbuh 32%, 15 Bandara AP1 Layani 6,7 Juta Penumpang pada Juli 2023 Peningkatan performa AP I tengah tahun ini juga didukung dari sisi organisasi dan budaya melalui restrukturisasi organisasi untuk penguatan, optimalisasi, dan efektivitas proses bisnis organisasi di lingkungan AP I. Kemudian, dari segi
digitalization, AP I menjalankan inisiatif Cargo Integrated System 2.0 Development yakni sistem integrator
end to end proses bisnis dan
cargo & logistics secara
real time. Ada juga inisiatif untuk integrasi sistem pelaporan tenant di seluruh bandara AP I. Faik menambahkan, segala upaya telah dikerahkan agar AP I kembali berjaya dan mencapai seluruh target yang telah ditetapkan ke depannya. AP I juga telah memetakan sejumlah tantangan dan kesempatan kemungkinan terjadi di masa depan serta menawarkan solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja operasional dan finansial yang dapat menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan. Faik pun menilai, tren pertumbuhan pada tahun ini menjadi sinyal bahwa upaya transformasi secara keseluruhan bisnis perusahaan telah membuahkan hasil. "Meski begitu, sinyal positif ini mesti terus digaungkan sehingga AP I benar-benar kembali ke posisi semula sebelum pandemi melanda atau bahkan lebih dari itu,” tutup Faik. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati