Angkasa Pura I siap bangun air traffic flow



JAKARTA. PT Angkasa Pura I (AP I) segera bangun pusat pengaturan arus dan rencana penerbangan atau Flight Plan and Flow Management Centre (FLIPMAC) yang akan menjadi pusat Air Traffic Flow Management (ATFM) nasional. ATFM sendiri merupakan salah satu metode pelaksanaan guna melaksanakan penerapan manajemen lalu lintas udara atau Air Traffic Management (ATM).

Dana awal yang dibutuhkan untuk tahap awal sekitar Rp 40 miliar. ATM diterapkan di Indonesia baru sekitar sebelas tahun, sejak 2000 silam. Sistem tersebut adalah modernisasi dari Air Traffic Service (ATS). Dan pembangunan FLIPMAC ini berpusat di Bandara Juanda Surabaya untuk mengatur pergerakan pesawat di tiga bandara besar lain, yaitu Bandara Ngurah Rai (Bali), Bandara Sultan Hasanuddin (Makassar), dan Bandara Sepinggan (Balikpapan). "Karena Surabaya merupakan titik persilangan antara rute domestik dan internasional," kata Riza Fahmi Asisten Deputi Jaminan Kualitas Pelayanan Penerbangan, Kamis (9/2). Selain itu, jalur penerbangan Jakarta-Surabaya merupakan jalur penerbangan terpadat kelima di dunia dan terpadat keempat di Asia Pasifik dengan traffic 760 penerbangan per pekan. Riza menjelaskan, ATFM merupakan sistem pengaturan lalu lintas penerbangan yang akan menyeimbangkan traffic demand dengan kapasitas ATM dan bandara itu sendiri sehingga keterlambatan (delay) pesawat dapat dikurangi. "Itu karena semua pergerakan pesawat mulai dari pengisian bahan bakar, bagasi, dan catering hingga pesawat start engine sudah dimonitor dan diberi batasan waktu," tuturnya. Sedangkan bagi pesawat yang akan mendarat, pengaturan ketinggian dan kecepatan pesawat dimonitor jauh sebelum pesawat tiba di bandara sehingga pesawat terhindar dari holding atau delay. Pembangunan FLIPMAC untuk menerapkan sistem pengaturan arus lalu lintas udara atau Air Traffic Flow Management (ATFM) oleh PT Angkasa Pura I dilaksanakan bertahap. Proyek yang baru akan memasuki proses tender pada Juni nanti itu terdiri dari tiga tahap. Riza Fahmi mengatakan tahap pertamanya adalah tactical FLIPMAC dengan memasang Arrival Management System (AMAN) yang baru mulai dipasang akhir 2012 dan diharapkan dapat beroperasi pertengahan 2013. Tahap kedua, Pre-Tactical FLIPMAC berupa pemasangan Advances Surface Movement Guidance and Control System (A-SMGCS) dan pembangunan sistem Collaborative Decision Making (CDM) yang akan berkoordinasi dengan Indonesia Slot Coordinator (IDSC) untuk mengatur slot time keberangkatan dan kedatangan pesawat mulai 2014. Sedangkan tahap tiga adalah strategic FLIPMAC dengan memasang pengatur arus udara untuk slot time pesawat yang terbang lintas. Riza menuturkan, pada tahap ini seluruh pesawat yang akan masuk ke wilayah Indonesia harus mengirimkan rencana penerbangannya dulu dan dapat izin dulu dari FLIPMAC sebelum dia masuk ke wilayah udara RI. "Saat ini proyek ini masih dalam tahap studi yang ditargetkan bakal selesai Mei 2012," ujarnya. Namun nilai investasi tahap dua dan tiga belum diketahui karena belum masuk rencana kinerja anggaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Djumyati P.