Angkasa Pura II berbenah di Bandara Soekarno-Hatta & Kertajati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki bulan kedua tahun 2018, PT Angkasa Pura II (Persero) mempercepat berbagai proyek. Seperti  Bandara Internasional Kertajati yang ditargetkan  beroperasi pada pertengahan tahun ini. Pada awal penggunaannya, AP II akan memprioritaskan bandara ini untuk penerbangan umrah dan haji.

Muhammad Awaluddin, Direktur Utama PT AP II menyampaikan saat ini konstruksi Bandara Kertajati hampir rampung. Harapannya pada Mei 2018 ini bisa melakukan soft launching bandara. "Kami prioritaskan percepatan konstruksi, saat ini sudah 85%-86%. Kemudian, pada Mei akan dilakukan soft launching dan Juni sudah bisa operasi untuk haji, setelah itu umrah," ujarnya, Rabu (7/2).

Selain percepatan konstruksi Bandara Kertajati, operator bandara milik pemerintah ini juga akan menambah panjang runway yang sudah dibangun. Saat ini panjang lintasan dibangun sepanjang 2.500 meter. Nantinya, akan diperpanjang 500 meter lagi, sehingga panjang lintasan akan mencapai 3.000 meter saat operasi.


AP II juga sudah mulai membangun runway ketiga Bandara Soekarno Hatta. VP Corporate Communication PT Angkasa Pura II Yado Yarismano berujar, pihaknya mulai mengerjakan paralel taxiway dalam pengembangan runway ketiga.

Dalam proses pembangunan, AP II menggandeng kontraktor yang berhasil memenangkan tender, yakni PT PP (Persero) Tbk. "Di tahap satu, kontraktornya dari PT PP," ungkap Yado.

Proses pengerjaan runway ketiga tersebut memakan waktu hingga 18 bulan dengan nilai investasi mencapai Rp 2 triliun, yang meliputi pembangunan taxiway dan runway ketiga. Melalui pembangunan runway ketiga itu, AP II menargetkan bisa mencapai 114 pergerakan pesawat dalam sehari.

Untuk pengembangan tersebut, AP II membutuhkan sekitar 167 hektare (ha) lahan. Hingga saat ini, perusahaan ini sudah berhasil membebaskan hampir 100 ha.  "Saat ini pembebasan lahan masih berlangsung," ungkap Yado. Untuk pembebasan lahan tersebut, AP II menganggarkan dana senilai Rp 550 miliar.

Mengenai target bisnis tahun ini, AP II membidik pertumbuhan pendapatan 17,6% atau senilai Rp 9,4 triliun dengan belanja modal sekitar Rp 18,7 triliun, naik dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 11,2 triliun.

 "Perusahaan juga membidik EBITDA sebesar Rp 3,68 triliun atau tumbuh 11,6%. Sedangkan untuk passenger traffic akan meningkat dari 105 juta penumpang menjadi 119 juta penumpang," terang Awaluddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati