KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kontraksi perekonomian di masa pandemi tidak membuat PT Angkasa Pura II larut di dalam ritme ketidakpastian. Sebaliknya terobosan bisnis dilakukan untuk mendukung kinerja keuangan perseroan agar tetap mampu terus bertahan. PT Angkasa Pura II memanfaatkan momentum pandemi untuk memperbaiki proses bisnis di bidang pergudangan kargo yang sekaligus mampu menjadi tuas pengungkit bagi perolehan pendapatan. Dalam pelayanan bisnis gudang kargo, selama ini PT Angkasa Pura II (APII) bekerjasama dengan beberapa operator gudang kargo. Namun, dalam perjalanannya, ada ketidakseragaman dalam kontribusi pendapatan masing-masing operator per meter persegi.
Baca Juga: PSBB kembali diperketat, begini persiapan di sejumlah bandara milik AP II Sistem penanganan yang cenderung manual dalam bisnis kargo selama ini, di mana banyak barang tidak tertata dengan sistem racking, dinilai belum menerapkan standarisasi yang baik. Demikian pula dengan sistem pelaporan data produksi serta pendapatan yang belum real-time, dan tracking barang dengan sistem barcode yang belum berjalan, menyebabkan ketepatan pelaporan tidak maksimal. Untuk itu, direktorat komersial APII melakukan terobosan dalam pengelolaan gudang kargo dengan memberlakukan clustering atau pengelompokan ruang Kargo untuk dikomersilkan di tahun ini. "Beberapa hal utama menjadi fokus kita dalam bisnis kargo di masa depan, yaitu memiliki sistem pengelolaan gudang kargo berbasis teknologi, kemampuan melakukan tracking kargo dan laporan real-time, dan tentunya mendapatkan pengelola gudang kargo yang kredibel," ujar Ghamal Peris, Direktur Komersial PT Angkasa Pura II dalam keterangannya, Jumat (11/9). Dengan sistem terintegrasi, mengandalkan perangkat lunak, aplikasi dan hal lainnya yang dapat mengatur hingga kegiatan terkecil, seperti sistem racking dan roller menjadi salah satu fokus manajemen saat ini. Sistem ini dipercaya dapat meningkatkan produktivitas hingga 30% sehingga pelayanan pun dapat ikut meningkat. Selain itu, dengan adanya sistem tersebut, laporan yang bersifat real-time untuk menjaga kelancaran dalam laporan, terutama finansial dapat terwujud.