KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat PT Angkasa Pura II (AP II) dan obligasinya menjadi idAAA dari idAA+. Kenaikan tersebut mencerminkan profil risiko keuangan dan operasional APIA yang semakin kuat seiring dengan kemampuan Perusahaan dalam memperoleh pinjaman sebesar Rp 2,0 triliun berjangka waktu 8 tahun. Pinjaman tersebut untuk belanja modal dan melunasi utang eksisting termasuk Obligasi Berkelanjutan I tahun 2018 seri B APIA senilai Rp 550 miliar, yang jatuh tempo pada 12 Desember 2023.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, kuatnya profil keuangan dan operasional ini tidak lepas dari keberhasilan AP II dalam menghadapi tantangan pandemi.
Baca Juga: Menhub: Insan Transportasi Harus Bergerak Bersama Majukan Transportasi Indonesia “Naiknya peringkat AP II dan obligasi menjadi idAAA ini sekaligus mengkonfirmasi keberhasilan program yang dijalankan. AP II berhasil bertahan serta pulih di tengah pandemi dan kini tengah menjalani pertumbuhan bisnis dan operasional,” ujar Awaluddin. AP II juga melakukan
reprofiling kredit modal kerja yang seharusnya jatuh tempo pada tahun 2023 menjadi pinjaman 5 tahun. Inisiatif tersebut dapat memitigasi risiko pembiayaan kembali utang secara substansial menyesuaikan dengan potensi pemulihan bisnis. Selain itu, aspek operasional di bandara-bandara AP II juga semakin tangguh. Untuk diketahui, jumlah pergerakan penumpang yang dilayani di 20 bandara pada Semester I-2023 mencapai 38,7 juta penumpang, menandakan tingkat pemulihan sebesar 90% dari realisasi semester I/-2019 saat belum ada pandemi COVID-19. Sementara itu, Pefindo juga menyatakan prospek peringkat AP II berstatus stabil. “Peringkat tersebut mencerminkan dukungan pemerintah yang kuat kepada (Angkasa Pura II) karena pentingnya peran bandara, posisi kompetitif Perusahaan yang kuat sebagai operator bandara terbesar di Indonesia, dan margin
profit yang kuat,” tulis Pefindo dalam laporannya, dikutip Minggu (17/9). Terkait margin profit, pada semester I-2023 AP II telah berhasil kembali meraih laba bersih sejak pandemi.
Baca Juga: Kemenhub Ajak Swasta Bangun Bandara Baru di Maluku Utara Director of Finance and Risk Management AP II, Hilda Savitri mengungkapkan pada semester I-2023 AP II mencetak laba bersih Rp 431,53 miliar atau berbanding terbalik dari sebelumnya rugi bersih Rp 821,37 miliar pada periode yang sama tahun lalu. “Sementara untuk pendapatan, sepanjang Januari - Juni 2023, pendapatan AP II tercatat Rp 5,72 triliun atau naik sekitar 63% dibandingkan dengan Januari - Juni 2022 sebanyak Rp 3,50 triliun,” pungkas Hilda. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi