Angkasa Pura II sesuaikan kapasitas penumpang di Bandara Soekarno-Hatta



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II akan menyeimbangkan utilisasi kapasitas penumpang di Terminal 2 Soekarno-Hatta sejalan dengan meningkatnya ketersediaan waktu terbang (slot time).

Director of Operation & Service PT Angkasa Pura II (Persero) Muhamad Wasid mengatakan, meningkatnya lalu lintas penerbangan dan meningkatnya utilisasi slot time juga diikuti peningkatan utilisasi kapasitas penumpang di Terminal 2 Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Jangan Salah Terminal, Kini Citilink Pindah ke Terminal 3 Soetta


“Di tengah Covid-19 ini Soekarno-Hatta beroperasi dengan Terminal 2 dan Terminal 3. Pada bulan ini, lalu lintas penerbangan mulai berangsur pulih dan Terminal 2 melayani hingga 70% total penumpang di Soekarno-Hatta, sementara 30% dilayani melalui Terminal 3,” jelasnya melalui siaran resmi, Selasa (21/7).

Melihat kondisi ini AP II akan melakukan penyeimbangan agar Terminal 2 dan Terminal 3 agar masing-masing terminal bisa melayani 50% dari total penumpang di Soekarno-Hatta.

Lebih lanjut, Wasid menuturkan penyeimbangan utilisasi kapasitas terminal itu dilakukan dengan memindahkan penerbangan Citilink dari Terminal 2D ke Terminal 3, dan sebagian penerbangan di Terminal 2E ke 2D mulai 23 Juli 2020. Lalu lintas penerbangan berangsur pulih di bandara-bandara AP II termasuk pintu gerbang utama Indonesia, Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Baca Juga: Resmi sudah! SIKM dihapus dari Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma

Pada bulan ini, rata-rata jumlah penerbangan di Soekarno-Hatta berkisar 400-430 penerbangan/hari atau meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya sekitar 200 penerbangan/hari.

Menurutnya, jumlah pergerakan ini memang masih jauh dari angka di periode normal sebelum pandemi Covid-19, namun dalam beberapa waktu terakhir tren lalu lintas penerbangan semakin menguat. Adapun utilisasi slot time juga semakin meningkat di mana pada 1-20 Juli 2020 sudah mencapai sekitar 34% dari sebelumnya hanya sekitar 10%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .