Angkasa Pura kaji operasional bandara 24 jam



JAKARTA. Otoritas penerbangan RI meminta bandara yang berada di bawah manajemen PT Angkasa Pura I dan II bisa dioperasikan selama 24 jam penuh. Dua perusahaan pengelola bandara di Indonesia bagian barat dan timur pun saat ini melakukan pengkajian pengoperasian bandara selama 24 jam. Saat ini ada enam bandara di Indonesia yang beroperasi selama 24 jam, yaitu tiga bandara di bawah AP II yaitu Bandara Soekarno Hatta (Cengkareng), Bandara Halim Perdanakusuma (carter/Jakarta) dan Bandara Polonia Medan dan tiga bandara di bawah API yaitu bandara Juanda (Surabaya), Ngurah Rai (Denpasar) dan Hasanuddin (Makassar).Direktur Teknik dan Operasi PT AP II, Salahuddin Rafi mengatakan, saat ini masih ada sembilan bandara lainnya belum beroperasi 24 jam penuh. "Secara prinsip kami mendukung agar seluruh bandara di bawah manajemen kami beroperasi selama 24 jam sehari," kata Rafi di Jakarta, Selasa (3/5).Sejumlah bandara yang sedang dipersiapkan untuk dioperasikan selama 24 jam adalah, Bandara Minangkabau (Padang), Bandara Supadio (Pontianak) dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (Palembang) dan Bandara Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru).Untuk beroperasi 24 jam, bandara harus memiliki beberapa syarat yang harus dipenuhi. Menurutnya, jumlah penerbangan menjadi pertimbangan penting. Percuma saja kalau bandara beroperasi 24 jam, kalau trafik penerbangannya sedikit."Kalau penerbangan terakhir saja jam lima sore, sulit jika harus beroperasi 24 jam. Selain itu bandara bersangkutan harus bukan bandara transit," tandasnya.Potensi pasar juga akan dijadikan tolok ukur pengoperasian bandara selama 24 jam ini. Saat ini seluruh bandara di bawah AP II telah memiliki instrument landing system (ILS) sehingga pada intinya telah bisa dilewati tengah malam.Sekretaris Perusahaan PT AP I, Miduk Situmorang menyatakan, pihaknya juga mendukung program enam koridor ekonomi nasional tersebut. Ada beberapa bandara yang berpotensi untuk beroperasi selama 24 jam, misalnya di Manado (bandara Samratulangi) yang penerbangan terakhir bisa sampai jam 24.00 atau di Balikpapan (Sepinggan). Untuk beroperasi selama 24 jam penuh, perusahaan membutuhkan sumber daya lebih, karena harus ada penambahan giliran kerja. Yang biasanya hanya tiga shift, maka nantinya bisa ditambah jadi empat shift. “Karenanya penambahan jam operasi harus dipikirkan secara matang,” ujar Miduk. (Hendra Gunawan/Tribunnews)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Rizki Caturini