Angkat eksotis batik Jlamprang melalui Mandiri Tjanting Run



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Yayasan Tjanting Batik Nusantara (TBN) kembali menggelar lomba lari bertajuk Mandiri Tjanting Run. Kegiatan yang bakal dihelat 7 Oktober 2018 ini sebagai bagian dari upaya mendukung eksistensi batik khas Indonesia.

Tema batik yang diangkat kali ini masih tetap menelusuri jalur batik, yakni citra batik Pekalongan. Daerah yang berada di kawasan pesisir Utara Pulau Jawa ini memiliki sejumlah keunikan dalam batik. Salah satunya adalah motif Jlamprang.

Ciri khas motif Jlamprang tampak dari bentukan garis-garis geometris, segi empat, titik-titik menyerupai tenun, dan sangat kuat pengaruh Patola atau tenun ikat asal India. “Perpaduan beragam etnik dalam batik Pekalongan inilah yang menghasilkan keunikan motif Jlamprang,” kata Bonny Widjoseno, Ketua Yayasan TBN, Rabu (25/7).


Mandiri Tjanting Run mengangkat keunikan tema tersebut dengan semangat mengusung kesadaran masyarakat terhadap rasa persatuan dalam perbedaan. “Memaknai motif Jlamprang adalah memaknai harmoni dalam perbedaan yang ada. Motif ini tercipta dari rasa persatuan dan penerimaan akan perbedaan yang lebur dalam kekuatan budaya bangsa,” ujar Erna Laksmana, Event Director Mandiri Tjanting Run.

Lomba lari yang juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat luas, terutama generasi muda, guna menghargai batik itu kembali dapat dukungan dari Bank Mandiri untuk kali ketiga. “Konsep mengangkat batik ini sejalan dengan semangat korporat untuk mengusung kekayaan budaya negeri,” imbuh Maristella Tri Haryanti, Asst. Vice President Corporate Secretary Bank Mandiri.

Dengan misi meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap batik, tahun ini Yayasan TBN membuat beberapa program yang akan menambah minat pemuda untuk mempelajari batik lebih dalam lagi. Yakni, kolaborasi seniman dengan kolektor sepatu yang memberikan tantangan kepada seniman buat mencoba menuangkan imajinasi mereka tentang batik di atas sepatu para kolektor.

Selain itu, para seniman bakal berpartisipasi dalam sebuah web series semi dokumenter yang bertajuk Eksplorasi Jalur Batik. Dalam web series ini, mereka akan menelusuri beberapa kota yang identik dan kaya akan sejarah batik. “Kedua program ini akan dijadikan sarana promosi menuju Mandiri Tjanting Run 2018,” tambah Erna.

Seperti tahun lalu, Mandiri Tjanting Run tahun ini melombakan dua kategori: 10K dan 5K. Targetnya, event lari ini bisa menjaring hingga 3.000 pelari, meningkat dibanding tahun lalu sebanyak 2.500 runners. “Ini menjadi perhatian kami untuk mengakomodir fasilitas terhadap lebih banyak lagi pelari,” ujar Safrita Aryana, Race Director Mandiri Tjanting Run.

Para pelari akan mendapatkan jersey dan medali bermotif batik dengan desain khusus. Sedang pemenang akan memperoleh medali podium dengan lanyard batik tulis. Bagi yang tertarik, bisa mendaftar melalui www.tjantingfunday.com.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: S.S. Kurniawan