KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Petinggi Angkatan Darat AS kini akan fokus pada pengembangan rudal jarak menengah yang memiliki jangkauan lebih dari 900 mil. Bagi AS, kemampuan rudal dengan jangkauan ini merupakan kunci untuk menghadapi Rusia, bahkan China. Sejak keluar dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) pada Agustus 2019, AS terus berusaha mengembangkan beberapa jenis senjata yang ada di kelas tersebut. Meskipun banyak negara menilai bahwa aktivitas tersebut mencederai upaya perdamaian dunia. Brigadir Jenderal John Rafferty, direktur Tim Lintas Fungsi Long-Range Precision Fires (LRPF) Angkatan Darat AS, baru-baru ini meyakinkan publik bahwa rudal jarak menengah dengan jangkauan antara 500-1.500 kilometer (310-930 mil) akan menjadi aset serius dalam konflik masa depan dengan Rusia atau China.
Angkatan Darat AS akan fokus pada rudal jarak menengah, kunci penting hadapi Rusia
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON D.C. Petinggi Angkatan Darat AS kini akan fokus pada pengembangan rudal jarak menengah yang memiliki jangkauan lebih dari 900 mil. Bagi AS, kemampuan rudal dengan jangkauan ini merupakan kunci untuk menghadapi Rusia, bahkan China. Sejak keluar dari perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) pada Agustus 2019, AS terus berusaha mengembangkan beberapa jenis senjata yang ada di kelas tersebut. Meskipun banyak negara menilai bahwa aktivitas tersebut mencederai upaya perdamaian dunia. Brigadir Jenderal John Rafferty, direktur Tim Lintas Fungsi Long-Range Precision Fires (LRPF) Angkatan Darat AS, baru-baru ini meyakinkan publik bahwa rudal jarak menengah dengan jangkauan antara 500-1.500 kilometer (310-930 mil) akan menjadi aset serius dalam konflik masa depan dengan Rusia atau China.