Angkatan Darat Israel Mulai Serbu Gaza, Ini Perbandingan Senjata Hamas & Israel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang Hamas vs Israel memasuki babak baru. Israel mulai menyerang Hamas di Gaza melalui jalur darat. Mari simak perbandingan kekuatan militer dan persenjataan kubu Hamas dan Israel.

Serangan Israel ke Gaza melalui jalur darat disampaikan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, perang Israel dengan Hamas telah memasuki tahap kedua ketika pasukan Israel dan kendaraan lapis baja memasuki Gaza dalam perluasan operasi darat.

Dalam konferensi pers di Tel Aviv pada Sabtu malam, Netanyahu mengatakan kepada Israel untuk bersiap menghadapi serangan yang panjang dan keras, dan menggambarkan kampanye tersebut sebagai perang kemerdekaan kedua sejak tahun 1948.


“Ini adalah perang tahap kedua yang tujuannya jelas untuk menghancurkan kemampuan pemerintahan dan militer Hamas serta memulangkan para sandera,” kata Netanyahu kepada wartawan.

“Kami baru berada di tahap awal. Kami akan menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah,” terangnya.

Komentar Netanyahu muncul ketika Gaza terus mengalami pemadaman komunikasi total semalaman pemboman intensif Israel yang diperkirakan bertujuan untuk membuka jalan bagi pasukan untuk masuk ke wilayah tersebut.

Media Palestina pada hari Minggu melaporkan bahwa komunikasi telepon dan internet secara bertahap dipulihkan di wilayah tersebut.

Tareq Abu Azzoum, melaporkan dari Khan Younis di Gaza, mengatakan pada hari Jumat bahwa pemboman Israel terhadap daerah kantong tersebut telah meningkat di wilayah timur dan utara Jalur Gaza.

“Serangan semacam ini memberikan izin yang jelas kepada pasukan darat Israel untuk terus masuk lebih jauh ke wilayah tersebut,” kata Abu Azzoum.

Baca Juga: Hamas Mengklaim Siap Kerahkan Kekuatan Penuh Menyambut Serangan Darat Militer Israel

Para pejabat militer Israel telah mengonfirmasi bahwa pasukan dan kendaraan lapis baja telah beroperasi di Gaza utara sejak Jumat, namun tidak menyebut peningkatan operasi darat sebagai “invasi”.

Militer Israel sampai saat ini membatasi operasi daratnya hanya pada serangan singkat pasukannya ke daerah kantong tersebut.

Perbandingan senjata Israel dan Hamas

Diberitakan Kompas.com, Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) Inggris menyebutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) berjumlah 169.500 orang, di mana 126.000 di antaranya adalah tentara. Selain itu, IDF memiliki 400.000 tentara cadangan, di mana 360.000 di antaranya telah dimobilisasi sejak serangan Hamas.

Israel memiliki beberapa pertahanan berteknologi paling canggih di dunia, termasuk sistem anti-rudal "Iron Dome". Sebagaimana dikutip dari AFP, IISS mengatakan, Israel memiliki sekitar 1.300 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 345 jet tempur dan persenjataan artileri, drone, serta kapal selam canggih.

Meskipun bukan negara yang mendeklarasikan diri sebagai negara nuklir, Israel memiliki simpanan senjata nuklir lumayan. Asosiasi Pengendalian Senjata menempatkan jumlah hulu ledak yang dimiliki Israel di angka 90.

Kantor berita AFP melaporkan, Amerika Serikat saat ini menyediakan 3,8 miliar dollar AS (sekitar Rp59,7 triliun) per tahun untuk Israel dalam bentuk bantuan militer di bawah perjanjian 10 tahun yang berlaku hingga 2028. AS telah mengirimkan amunisi yang lebih banyak kepada Israel dan mengerahkan dua kapal induk ke Mediterania timur, yakni USS Gerald Ford, kapal perang terbesar di dunia, dan USS Eisenhower, yang bertujuan untuk menghalangi tidak hanya Hamas tapi juga sekutunya di Iran dan Hezbollah.

Firma analisis pertahanan Inggris Janes mengatakan, kapal induk AS melakukan perjalanan dengan kapal-kapal yang lebih kecil, yang menawarkan banyak kemampuan termasuk perlindungan rudal balistik, komando dan kontrol, bantuan kemanusiaan, evakuasi, dan bantuan bencana. Kapal-kapal lebih kecil yang dimaksud, antara lain berupa kapal perusak, kapal penjelajah, kapal selam, dan kapal pendukung.

"Kapal induk lain menambah proyeksi kekuatan 95.000 ton lagi ke titik yang dibuat Amerika Serikat," kata pakar Janes, Nick Brown.

Hamas memiliki beragam persenjataan yang dibangun selama bertahun-tahun. Menurut IISS, angkatan bersenjata Hamas, dengan nama Brigade Al-Qassam, berjumlah 15.000 orang. Namun, media Arab menyebutkan angka 40.000 orang.

Disebutkan, Hamas memiliki senjata berat yang bersumber dari seluruh Timur Tengah, terutama Iran, Suriah, dan Libya, serta memperoleh pistol dan senapan serbu dari China dan wilayah lainnya. Mereka juga memiliki berbagai bahan peledak buatan lokal dan sumber-sumber Barat mengatakan, Hamas memiliki cukup banyak drone, ranjau, peluru kendali anti-tank, peluncur granat, dan peluru mortir untuk bertahan dalam waktu yang lama, meskipun angka yang tepat tidak tersedia. Mayoritas roketnya juga diproduksi secara lokal dan berteknologi sederhana.

Sejak revolusi Islam tahun 1979, Iran telah menjadikan dukungan untuk Palestina sebagai salah satu pilar ideologinya. Menteri Luar Negeri Isran Hossein Amir-Abdollahian memperingatkan dalam beberapa hari terakhir, "Tidak ada yang bisa menjamin terkendalinya situasi dan tidak meluasnya konflik" jika Israel mengirimkan tentaranya ke Gaza.

Raz Zimmt, dari Institute for National Security Studies (INSS), sebuah lembaga pemikir Israel, mengatakan bahwa Iran saat ini "tidak tertarik dengan Hezbulloh yang terlibat dalam perang habis-habisan" yang dapat mengancam "aset strategis" utama mereka. Namun, dia menambahkan, bahwa Iran bisa dipaksa oleh invasi darat Israel, dan terutama keberhasilan militer Israel, yang akan mengancam kelangsungan hidup Hamas dan atau kemampuannya untuk mempertahankan kontrol yang efektif atas Jalur Gaza.

Itulah perbandingan senjata dan kekuatan militer Hamas dan Israel. Semoga segera tercipta perdamaian di bumi Palestina.

 

Editor: Adi Wikanto