Angkatan Laut AS Gagalkan Pembajakan Kapal Minyak oleh Kapal Iran di Teluk Oman



KONTAN.CO.ID - TELUK OMAN. Angkatan Laut AS mengatakan telah berhasil mencegah kapal Iran membajak sebuah kapal tanker komersial di Teluk Oman pada hari Rabu (5/7).

Dalam pernyataan resminya, Angkatan Laut AS menjelaskan bahwa insiden itu terjadi pada hari Rabu dini hari waktu setempat. Kapal Iran mendekati kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall, TRF Moss, di perairan internasional di Teluk Oman.

"Kapal Iran meninggalkan tempat kejadian ketika kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut AS USS McFaul tiba di lokasi. Angkatan Laut telah mengerahkan aset pengawasan termasuk pesawat patroli maritim," kata angkatan laut, dikutip Reuters.


TRF Moss terdaftar di basis data publik Equasis sebagai Navig8 Chemicals Asia yang berbasis di Singapura. Tapi, Navig8 mengatakan bahwa mereka tidak terkait dengan kapal tanker tersebut. 

Sekitar tiga jam kemudian, Angkatan Laut AS mengaku telah menerima panggilan darurat dari kapal tanker minyak berbendera Bahama, Richmond Voyager, saat kapal berada lebih dari 20 mil (32 km) di lepas pantai Muscat, Oman.

Baca Juga: Militer AS: Kami Hadir di Timur Tengah untuk Menjaga Keamanan

Laporan tersebut juga terkait dengan kehadiran kapal Iran di sekitar mereka.

"Kapal Iran lainnya telah mendekat dalam jarak satu mil dari Richmond Voyager sambil memanggil kapal tanker komersial untuk berhenti. McFaul mengarahkan jalur menuju kapal dagang dengan kecepatan maksimum," lanjut Angkatan Laut AS.

Awak kapal Iran bahkan dikabarkan sempat melepaskan beberapa tembakan untuk memaksa kapal Richmond Voyager berhenti

"Richmond Voyager tidak mengalami korban jiwa atau kerusakan berarti. Namun, beberapa tembakan menghantam lambung kapal di dekat tempat tinggal awak. Kapal Iran pergi ketika McFaul tiba," kata Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Militer Iran: Kapal Destroyer Baru Kami Akan Dilengkapi Persenjataan Hipersonik

Pihak Chevron mengonfirmasi bahwa mereka mengelola Richmond Voyager dan memastikan semua awak kapal selamat. Kapal pun masih beroperasi secara normal.

Sejak 2019, telah terjadi serangkaian serangan terhadap pengiriman logistik di perairan Teluk yang strategis. Kasus semakin intens terjadi di tengah ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran.

Angkatan Laut AS mengatakan Iran telah menyita dua kapal tanker minyak dalam seminggu lebih dari sebulan yang lalu.

"Sejak 2021, Iran telah mengganggu, menyerang, atau menyita hampir 20 kapal dagang berbendera internasional, menghadirkan ancaman yang jelas terhadap keamanan maritim regional dan ekonomi global," pungkas Angkatan Laut AS.