Angkatan Laut AS Sebut Iran Menyita Kapal Tanker Minyak di Teluk



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melaporkan bahwa Iran telah menyita kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall di teluk Oman.

Penangkapan tersebut dilakukan pada Kamis dan menjadi penangkapan terbaru dari serangkaian penyitaan atau serangan kapal komersil di perairan Teluk yang sensitif sejak 2019.

Kejadian ini juga diakui Tentara Iran. Mereka telah menangkap kapal tanker minyak berbendera Kepulauan Marshall di Teluk Oman setelah bertabrakan dengan sebuah kapal Iran yang melukai beberapa awaknya, lapor media pemerintah Iran.


"Dua awak kapal hilang dan beberapa lainnya luka-luka akibat tabrakan kapal dengan kapal," kata pernyataan militer.

Baca Juga: Insiden Penghadangan Kapal Tanker di Laut Oman Menambah Tensi Teheran dan Washington

Sementara itu, Angkatan Laut AS mengidentifikasi kapal tersebut sebagai Advantage Sweet. Berdasarkan data pelacakan kapal Refinitiv, itu adalah kapal tanker minyak mentah Suezmax yang disewa perusahaan minyak besar Chevron dan terakhir berlabuh di Kuwait. 

Tujuan kapal terdaftar sebagai pelabuhan Houston di Teluk Meksiko AS, menurut data pelacakan kapal. Manajernya terdaftar sebagai Genel Denizcilik Nakliyati AS. Perusahaan yang berbasis di Turki itu tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Chevron mengatakan telah mengetahui situasi terkini kapalnya tersebut dan "Berhubungan dengan operator kapal dengan harapan penyelesaian situasi ini secepat mungkin," kata Juru Bicara Chevron.

Administrator Maritim Kepulauan Marshall mengatakan telah mengetahui situasi tersebut dan sedang berkomunikasi dengan pemilik/operator kapal tetapi menolak berkomentar lebih lanjut.

"Pelecehan terus menerus Iran terhadap kapal dan campur tangan dengan hak navigasi di perairan regional merupakan ancaman bagi keamanan maritim dan ekonomi global," kata Angkatan Laut AS.

Baca Juga: Iran Meminta Jepang Membuka Dananya yang Dibekukan Karena Sanksi Amerika Serikat

AS menambahkan bahwa Iran dalam dua tahun terakhir telah secara tidak sah menyita setidaknya lima kapal komersial di Timur Tengah.

Angkatan Laut AS menambahkan bahwa setelah mengirimkan pesawat patroli maritim P-8 Poseidon untuk memantau situasi, "sejak itu kami dapat menentukan bahwa IRIN (angkatan laut Iran) melakukan penyitaan".

Pihak berwenang Iran tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Sekitar seperlima dari minyak mentah dan produk minyak dunia melewati Selat Hormuz, titik sempit antara Iran dan Oman yang telah dilalui oleh Advantage Sweet, menurut data dari perusahaan analitik Vortexa. 

Editor: Noverius Laoli