JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) atau PTKA bersiap menangguk kerugian saat melayani arus penumpang musim Lebaran 2010. Menurut Kepala Daerah Operasional (DAOP) I PTKA Mulianta Sinulingga potensi kerugian tersebut karena pemerintah belum juga mengizinkan perseroan menaikkan tarif sesuai dengan KM 35/2010 tentang Tarif Angkutan Orang dengan KA kelas Ekonomi yang baru."Setiap lebaran kami tidak pernah untung bahkan rugi. Selain karena tarif nya murah, juga karena tingkat keterisian relatif kosong saat kereta itu kembali dari mengantarkan pemudik," kata Mulianta, Rabu (4/8). Ia mengilustrasikan, KA ekonomi memang penuh ketika mengantarkan pemudik dari Jakarta ke kota-kota di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Namun ketika kembali ke Jakarta, KA tersebut bisa dibilang kosong. Atau saat arus balik, KA yang diberangkatkan ke Jawa yang mendapat giliran kosong.Terlebih, saat Lebaran biasanya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan PTKA untuk menyediakan KA tambahan untuk dapat mengangkut seluruh penumpang yang memenuhi stasiun. "Kami juga harus menyediakan anggaran tambahan, karena meminta Balai Yasa untuk menyelesaikan semua perawatan KA secara bersamaan. Selain itu, biasanya saat Lebaran kami juga melibatkan aparat keamanan, petugas PMI, dan pramuka di stasiun utama. Sehingga harus menyediakan akomodasi, transportasi dan konsumsi untuk petugas," keluhnya.Sayangnya, Mulianta enggan menyebutkan berapa besar kerugian yang dialami PTKA setiap kali menyelenggarakan KA untuk kebutuhan Lebaran. Termasuk berapa banyak dana yang dikeluarkan selama masa Hari Raya ummat Islam tersebut. "Itu porsinya perseroan untuk menyampaikan, saya tidak hapal angkanya. Namun kami dengan segala cara akan mengoptimalkan tarif yang berlaku saat ini," elaknya.Namun, konfirmasi besarnya kerugian dan biaya yang dikeluarkan selama Lebaran juga tidak muncul dari Vice President Public Relations PTKA Sugeng Priyono. Mantan Kepala Humas DAOP I itu lebih memilih untuk menjelaskan persiapan yang dilakukan perseroan untuk melayani pemudik yang memilih menggunakan KA.Menurut Sugeng, masa angkutan lebaran 2010 seperti sebelumnya dibagi menjadi dua bagian. Yaitu masa mudik selama 7 hari, mulai 3 September sampai 9 September 2010. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 8 September 2010, dengan estimasi jumlah penumpang 166.889 orang. Serta arus balik selama 8 hari, mulai 12 September sampai 19 September 2010. Dengan puncak arus balik diperkirakan terjadi 17 September 20010 dengan estimasi jumlah penumpang 196.040."Secara keseluruhan, penumpang angkutan lebaran 2010 diperkirakan sebanyak 2,65 juta penumpang. Atau naik 1,69% dibanding tahun lalu sebanyak 2,61 juta penumpang," kata Sugeng.
Angkut Pemudik Lebaran 2010, PTKA Siap Rugi
JAKARTA. PT Kereta Api (Persero) atau PTKA bersiap menangguk kerugian saat melayani arus penumpang musim Lebaran 2010. Menurut Kepala Daerah Operasional (DAOP) I PTKA Mulianta Sinulingga potensi kerugian tersebut karena pemerintah belum juga mengizinkan perseroan menaikkan tarif sesuai dengan KM 35/2010 tentang Tarif Angkutan Orang dengan KA kelas Ekonomi yang baru."Setiap lebaran kami tidak pernah untung bahkan rugi. Selain karena tarif nya murah, juga karena tingkat keterisian relatif kosong saat kereta itu kembali dari mengantarkan pemudik," kata Mulianta, Rabu (4/8). Ia mengilustrasikan, KA ekonomi memang penuh ketika mengantarkan pemudik dari Jakarta ke kota-kota di Jawa Tengah atau Jawa Timur. Namun ketika kembali ke Jakarta, KA tersebut bisa dibilang kosong. Atau saat arus balik, KA yang diberangkatkan ke Jawa yang mendapat giliran kosong.Terlebih, saat Lebaran biasanya Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menginstruksikan PTKA untuk menyediakan KA tambahan untuk dapat mengangkut seluruh penumpang yang memenuhi stasiun. "Kami juga harus menyediakan anggaran tambahan, karena meminta Balai Yasa untuk menyelesaikan semua perawatan KA secara bersamaan. Selain itu, biasanya saat Lebaran kami juga melibatkan aparat keamanan, petugas PMI, dan pramuka di stasiun utama. Sehingga harus menyediakan akomodasi, transportasi dan konsumsi untuk petugas," keluhnya.Sayangnya, Mulianta enggan menyebutkan berapa besar kerugian yang dialami PTKA setiap kali menyelenggarakan KA untuk kebutuhan Lebaran. Termasuk berapa banyak dana yang dikeluarkan selama masa Hari Raya ummat Islam tersebut. "Itu porsinya perseroan untuk menyampaikan, saya tidak hapal angkanya. Namun kami dengan segala cara akan mengoptimalkan tarif yang berlaku saat ini," elaknya.Namun, konfirmasi besarnya kerugian dan biaya yang dikeluarkan selama Lebaran juga tidak muncul dari Vice President Public Relations PTKA Sugeng Priyono. Mantan Kepala Humas DAOP I itu lebih memilih untuk menjelaskan persiapan yang dilakukan perseroan untuk melayani pemudik yang memilih menggunakan KA.Menurut Sugeng, masa angkutan lebaran 2010 seperti sebelumnya dibagi menjadi dua bagian. Yaitu masa mudik selama 7 hari, mulai 3 September sampai 9 September 2010. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 8 September 2010, dengan estimasi jumlah penumpang 166.889 orang. Serta arus balik selama 8 hari, mulai 12 September sampai 19 September 2010. Dengan puncak arus balik diperkirakan terjadi 17 September 20010 dengan estimasi jumlah penumpang 196.040."Secara keseluruhan, penumpang angkutan lebaran 2010 diperkirakan sebanyak 2,65 juta penumpang. Atau naik 1,69% dibanding tahun lalu sebanyak 2,61 juta penumpang," kata Sugeng.