Anies: 98% pasokan pangan DKI bergantung kepada daerah produsen



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, hampir seluruh pasokan pangan di Jakarta bergantung pada provinsi lain. Hal ini menjadi salah satu permasalahan pangan yang dihadapi Ibu Kota. 

"98 persen pasokan pangan di DKI ini bergantung kepada daerah produsen," ujar Anies dalam rapat evaluasi program kerja sama perdagangan produk unggulan antar-daerah di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Kamis (6/12). 

Anies menyampaikan, Jakarta sangat bergantung pada provinsi lain mengingat keterbatasan lahan untuk memproduksi komoditas pangan. "Kita punya keterbatasan daya dukung lahan, baik pertanian, peternakan, untuk menyuplai kebutuhan di DKI Jakarta, plus demand-nya meningkat terus," kata dia. 


Anies mencontohkan, beras di Jakarta disuplai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Sumatera Selatan. Sementara itu, daging sapi disuplai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan impor dari luar negeri. 

Komoditas lainnya juga disuplai dari daerah-daerah lain. Selain ketergantungan pada provinsi lain, ujar Anies, persoalan lain yang dihadapi Jakarta adalah belum efisiennya biaya transportasi komoditas pangan yang dikirim dari provinsi lain.

Rantai pasokan pangan dari hulu ke hilir juga belum efektif. Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, Pemprov DKI Jakarta akan melakukan sejumlah upaya pada 2019. Salah satunya dengan mengoptimalkan pengiriman komoditas pangan lewat kereta api. 

"Optimalisasi jalur kereta ini untuk pengiriman pangan antar-daerah," ucap Anies. Kemudian, Pemprov DKI juga akan memperluas kerja sama dengan daerah pemasok pangan. Pemprov DKI juga akan membangun pusat distribusi pangan di daerah pemasok. (Nursita Sari)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lahan Terbatas, Pasokan Pangan di DKI Bergantung pada Provinsi Lain"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .