KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan, hanya satu ambulans milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang ditahan polisi pada Kamis (26/9) dini hari. Dia menyebutkan, empat ambulans lain yang ditahan polisi milik Palang Merah Indonesia (PMI). Polisi sebelumnya menyatakan telah menahan lima ambulans milik Pemprov DKI Jakarta karena membawa batu dan bensin saat kerusuhan. "Satu (ambulans) milik Pemprov, empat milik PMI. Jadi bukan lima-limanya milik Pemprov DKI," kata Anies kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis siang.
Baca Juga: Lima ambulans Pemprov DKI ditahan polisi, berikut konfirmasi dari Walkot Jakut Anies meminta semua pihak tidak buru-buru membuat kesimpulan soal ambulans milik Pemprov DKI yang ditahan polisi tersebut. "Saat ini jangan buru-buru menyimpulkan. Saat ini kami tunggu dulu sampai semua informasi lengkap," kata dia. Anies mengemukakan, ada tiga petugas yang berada di ambulans yang diamankan polisi, yakni 1 dokter, 1 tenaga paramedis, dan 1 sopir. Ketiganya saat ini masih berada di Mapolda Metro Jaya. "Semua petugas kami yang bertugas di mana pun, bertugas di Jakarta, bertugas di Jambi, bertugas di mana pun, akan kami dampingi secara hukum. Jadi Pemprov DKI akan selalu mendampingi mereka," ujar Anies.
Baca Juga: Polda Metro amankan lima ambulans berlogo Pemprov DKI Jakarta Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, lima ambulans berlogo Pemprov DKI ditahan polisi karena mengangkut batu dan bensin di sekitar Gedung DPR/MPR, Kamis dini hari. Bensin itu diduga akan digunakan sebagai bahan untuk membuat bom molotov saat kerusuhan. Polisi telah membawa ambulans itu ke Polda Metro Jaya. "( Ambulans beserta sopir) diamankan di Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan," ujar Argo saat dikonfirmasi
Kompas.com, Kamis pagi. Video diamankannya lima ambulans itu diunggah akun Instagram TMC Polda Metro Jaya. Dalam video itu terlihat tulisan 'Puskesmas Kec Pademangan' Jakarta Utara di badan ambulans. Sebelumnya, Wali Kota Jakarta Utara Sigit Wijatmoko juga telah membenarkan bahwa ambulans berlogo Pemprov DKI Jakarta untuk Puskemas Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara, itu ditahan polisi.
Baca Juga: Jangan terlewat, informasi lengkap soal sistem ganjil genap terbaru "Sudah (dapat laporan). Saya juga sudah koordinasi ke Kapolres (Jakarta Utara)," kata Sigit saat dihubungi.
Sigit tidak mau menjawab saat ditanya apakah ambulans itu memang membawa batu dan bensin yang diduga untuk bahan bom molotov seperti yang disebutkan polisi. Dia menyerahkan penahanan ambulans itu kepada pihak kepolisian. "(Ambulans Puskesmas) Pademangan. Ini kan sudah masuk ranah teman-teman kepolisian ya. Saya bersama Dinas Kesehatan support apa langkah kepolisian, pendampingan terhadap teman-teman juga kami sudah disiapkan," ujar Sigit. (Nursita Sari) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Anies: Hanya 1 Ambulans Milik Pemprov DKI yang Ditahan Polisi", Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto