JAKARTA. Maraknya kampanye hitam dalam pilpres kali ini disesalkan banyak pihak. Salah satu bentuk kampanye hitam yang terjadi adalah tersebarnya tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tabloid tersebut bergambar capres PDIP Jokowi sedang mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati dengan judul besar "Capres Boneka". Mengenai tabloid "Obor Rakyat" dan banyaknya kampanye hitam, juru bicara pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Anies Baswedan angkat suara. "Saat ini kita harus melihat konteks bahwa saat ini ada dua pasangan capres cawapres. Kampanye hitam hanya akan merugikan semuanya, karena akan membuat masyarakat saling melihat di antara keduanya. Jika yang diserang pasangan A maka pasangan B yang dilihat, begitu pula sebaiknya. Sehingga tak ada untungnya," ujar Anies, Jumat (30/5/2014). Ia juga menekankan bahwa bukan saatnya lagi melakukan kampanye hitam. Pasalnya, Anies menilai tugas pemimpin mengirimkan pesan positif, bukan negatif. "Mari kita bawa budaya politik baru yang lebih positif. Masyarakat menginginkan pemimpin yang positif bukan yang menakutkan," ungkap Anies. Anies juga mengungkapkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak akan melakukan pembalasan kampanye negatif. "Kami konsentrasi pada pesan positif. Mengembalikan bukan dengan statement tapi dengan tindakan. Sehingga dengan sendirinya kampanye hitam itu terbantahkan. Jadi kami tidak akan ikut-ikutan kampanye negatif," papar Anies. (Adiatmaputra Fajar Pratama)
Anies Baswedan: Kampanye hitam rugikan semuanya
JAKARTA. Maraknya kampanye hitam dalam pilpres kali ini disesalkan banyak pihak. Salah satu bentuk kampanye hitam yang terjadi adalah tersebarnya tabloid bernama "Obor Rakyat" di sejumlah masjid di Jawa Timur dan Jawa Barat. Tabloid tersebut bergambar capres PDIP Jokowi sedang mencium tangan Ketua Umum PDIP Megawati dengan judul besar "Capres Boneka". Mengenai tabloid "Obor Rakyat" dan banyaknya kampanye hitam, juru bicara pasangan capres-cawapres Jokowi-JK, Anies Baswedan angkat suara. "Saat ini kita harus melihat konteks bahwa saat ini ada dua pasangan capres cawapres. Kampanye hitam hanya akan merugikan semuanya, karena akan membuat masyarakat saling melihat di antara keduanya. Jika yang diserang pasangan A maka pasangan B yang dilihat, begitu pula sebaiknya. Sehingga tak ada untungnya," ujar Anies, Jumat (30/5/2014). Ia juga menekankan bahwa bukan saatnya lagi melakukan kampanye hitam. Pasalnya, Anies menilai tugas pemimpin mengirimkan pesan positif, bukan negatif. "Mari kita bawa budaya politik baru yang lebih positif. Masyarakat menginginkan pemimpin yang positif bukan yang menakutkan," ungkap Anies. Anies juga mengungkapkan bahwa pasangan Jokowi-JK tidak akan melakukan pembalasan kampanye negatif. "Kami konsentrasi pada pesan positif. Mengembalikan bukan dengan statement tapi dengan tindakan. Sehingga dengan sendirinya kampanye hitam itu terbantahkan. Jadi kami tidak akan ikut-ikutan kampanye negatif," papar Anies. (Adiatmaputra Fajar Pratama)