KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang berniat maju sebagai kandidat Presiden Republik Indonesia pada 2024 meminta masyarakat untuk menilainya dari rekam jejak saat menduduki jabatan itu. Anies, yang sebetulnya mendukung keberagamaan moderat, terkesan tidak berbuat banyak memperbaiki perpecahan berlandas agama yang melebar di Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia. Anies juga banyak dikritik terkait keterpilihannya di DKI Jakarta pada Pilgub 2017, di mana ia dibantu oleh kelompok garis keras yang berbulan-bulan menghasut pesaingnya sekaligus gubernur sebelumnya, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang kemudian dipenjara karena divonis bersalah menistakan agama.
Anies menampik anggapan tak berbuat apa-apa tersebut. Dia menyatakan bahwa kebijakan-kebijakannya di Jakarta sebagai gubernur sejauh ini ini telah "mempersatukan rakyat Jakarta".
Baca Juga: Anies Baswedan Resmikan Relaunching RS Siloam Mampang Jadi Fasilitas Tersier "Sebelumnya, orang-orang berasumsi tentang saya, tentang pandangan saya, dan atas apa yang akan saya lakukan ketika menjabat," kata Anies dalam wawancara dengan Reuters di Singapura, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (16/9/2022). "Sekarang, saya telah mengabdi 5 tahun, silakan menilai saya berdasarkan kenyataan dan rekam jejak," sambung Anies. Walau menyatakan siap maju sebagai Presiden RI pada 2024, Anies sampai saat ini belum mendapatkan dukungan dari partai politik mana pun. Dengan masa jabatan yang bakal habis pada bulan depan, nama Anies juga kerap muncul dalam berbagai jajak pendapat lembaga survei independen sebagai kandidat terkuat yang bakal meramaikan bursa pemilihan presiden (Pilpres) 2024. "Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," kata Anies. Untuk maju sebagai calon presiden, Anies wajib diusung oleh partai politik. Akan tetapi, menurut Anies justru dengan tidak menjadi kader partai politik membuatnya "leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi". "Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut. Beberapa kandidat yang bakal maju dalam Pilpres 2024 adalah Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, yang telah dua kali maju Pilpres. Kandidat lainnya yang digadang-gadang bakal bersaing dalam Pilpres 2024 adalah politikus PDI-P yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Sedangkan petahana, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), sudah berkuasa selama 2 periode dan tidak dapat maju kembali. Para analis berpendapat Anies kemungkinan jadi kandidat terdepan, jika dilihat dari popularitasnya sebagai orang nomor 1 di salah satu kota terbesar se-Asia Tenggara. Posisi ini kerap dipertimbangkan sebagai batu loncatan menuju tampuk kekuasaan republik. Sebab Jokowi sebelumnya juga menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta pula selama 2 tahun sebelum memenangi Pilpres 2014.
Baca Juga: Anies Baswedan: Saya Siap Mencalonkan Diri Sebagai Presiden Sejauh ini, baru Partai Amanat Nasional (PAN) dan Nasdem yang telah memunculkan nama Anies sebagai kandidat calon presiden yang kemungkinan akan mereka usung pada 2024 nanti. Nama Anies muncul pada Rakernas PAN. Dalam kegiatan itu mereka mengusulkan 9 nama yang terdiri dari para ketua umum partai Koalisi Indonesia Bersatu, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, dan 4 gubernur di Jawa yang dianggap berprestasi: Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, dan Khofifah Indar Parawansa. Sementara itu, Nasdem memunculkan nama Anies pada Rapimnas mereka, selain Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Siap Maju Capres 2024, Anies Harap Dinilai dari Rekam Jejak di Jakarta" Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto