Anies blusukan ke Palmerah hari ini



AKARTA. Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, blusukan ke permukiman padat penduduk di Jalan Palmerah Utara III, Jakarta Barat, Minggu (13/11). Dalam kunjungan tersebut, pasangan dari Sandiaga Uno ini dicurhati oleh warga.

Seorang wanita paruh baya bernama Lilis (50) mencurahkan isi hatinya kepada Anies mengenai rumahnya yang digusur oleh Pemprov DKI Jakarta.

Rumahnya yang berada di bantaran Kali Grogol tersebut digusur untuk dijadikan jalan inspeksi. Namun, setelah sekitar tiga tahun digusur, proyek jalan inspeksi tersebut belum juga berjalan.


"Rumah saya jadi begini. Sudah tiga tahun lebih enggak ada kabarnya lagi. Enggak dapat penggantian. kalau dapat penggantian, saya bersyukur sekali," ujar Lilis sambil menunjukkan kondisi rumahnya kepada Anies.

Lilis menuturkan, setelah rumahnya digusur dan proyek jalan inspeksi tak juga terlaksana, akhirnya dia memutuskan membangun rumah semi-permanen di lokasi bekas rumahnya.

"Rumah saya begini, tadinya ada kamar, ada dapur sendiri. Sekarang masak di situ, tidur di situ, terima tamu di situ," ucap Lilies sambil didengarkan oleh Anies.

Menanggapi curhatan Lilis, Anies mengaku akan mencarikan solusi untuk permasalahan tersebut. Anies mengaku, jika dirinya terpilih sebagai gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022, dia akan melakukan komunikasi terlebih dahulu kepada warga sebelum melakukan relokasi.

"Kalau dilakukan pembongkaran, komunikasikan dengan baik. Sampaikan latar belakang, sampaikan lokasi pemindahan dan tunjukkan ada penghidupan, ada jaminan kesehatan, serta ada jaminan pendidkan dan tempat lebih baik. Jadi, kita ingin agar pendekatan diperbaiki," kata Anies.

Anies menjelaskan, proses relokasi bukan hanya memindahkan seseorang ke suatu tempat saja. Dalam proses relokasi, menurut Anies, harus diperhatikan pula kehidupan masyarakat ke depannya di lokasi yang baru.

"Karena yang dibongkar bukan barang, tetapi manusia. Kita harus hormati, hargai, tidak bisa kita sekadar mengirimkan. Kita pun kalau rumah dipindah bukan hanya panik, tetapi ada perasaan enggak dihormati," ujarnya. (Akhdi Martin Pratama)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie