KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan Surat Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian Sandiaga Uno dari posisi Wakil Gubernur (wagub) telah turun. Artinya, proses politik pengganti Sandiaga sudah bisa berjalan antara Partai Gerindra dan PKS.

“Jadi per kemarin kami terima surat. Jadi sesudah itu putus, maka proses di dalam partai sudah bisa dilakukan,” ungkap Anies, Selasa (18/9).

Asal tahu saja, baik Gerindra dan PKS saling menyodorkan nama yang bakal duduk di kursi Wagub. Nama Wakil Ketua DPRD DKI Muhammad Taufik paling santer dari Gerindra. Sedangkan, PKS ada beberapa nama di antaranya mulai dari eks Wagub Jabar Ahmad Heriyawan, eks Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera hingga Nurmansyah Lubis..

Terkait nama-nama ini, Anies enggan berkomentar banyak. Anies menyerahkan semuanya pada partai pengusung. “Sudah lama disebut-sebut, banyak nama yang disebut,” ujarnya.

Payung hukum yang mengatur pengisian jabatan wagub adalah UU Nomor 10 Tahun 2016 yang menggantikan UU Nomor 1 Tahun 2015. Pengisian kekosongan dilakukan dalam sidang paripurna DPRD DKI Jakarta.

Namun Gerindra dan PKS, selaku partai pengusung Sandiaga, tak bisa langsung mengusulkan nama calon wagub ke DPRD DKI. Usul calon wagub hanya bisa dibawa ke DPRD oleh Gubernur DKI Anies Baswedan.

Pengamat Politik dari Indonesia Public Institute Karyono Wibowo menyebutkan pergantian posisi wakil gubernur DKI tergantung pada kesepakatan kedua belah partai.

Namun, jika konteksnya merujuk pada posisi wagub yang ditempati sebelumnya adalah kader Gerindra, maka sepantasnya yang menggantikan adalah dari Gerindra.

“Pada prinsipnya adalah tergantung komitmen politik yang dibangun antara PKS dan Gerindra. Jika merujuk pada posisi wagub yang diisi Sandiaga Uno yang pada saat itu masih menjadi kader Gerindra dan diusung oleh partai Gerindra, maka yang idealnya penggantinya adalah dari Gerindra," ujar Karyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto