Anies siap perketat arus balik ke Jakarta di pintu masuk Jakarta hingga Jabodetabek



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov DKI Jakarta) siap memperketat warga yang akan memasuki wilayah ibukota saat arus balik mudik Lebaran terjadi. Ini setelah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta mengadakan rapat koordinasi untuk mengantisipasi mobilisasi warga menjelang arus balik Idulfitri 1442 Hijriah di Balai Kota Jakarta, Jumat (14/5).

Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan, pihaknya bersama jajaran Forkopimda sepakat melakukan pengetatan mobilisasi warga yang memasuki Ibu Kota untuk mencegah terjadinya laju kasus aktif COVID-19 selepas libur Idulfitri.

"Kami semua menyadari bahwa tiap kali ada pergerakan penduduk yang cukup besar, maka di pekan-pekan sesudahnya potensi terjadinya kenaikan kasus aktif selalu ada,” kata Anies dalam keterangan tertulis, Jumat (14/5).


Untuk itu, pihaknya akan melakukan beberapa langkah. Pertama, pihaknya akan melakukan dua langkah pengetatan pemantauan pergerakan penduduk yang masuk Jakarta. Yakni, dengan melakukan screening di setiap pintu masuk menuju Jakarta bahkan Jabodetabek. Kemudian untuk kendaraan pribadi yang  masuk wilayah Jakarta akan dilakukan screening secara random.

Kedua, Gubernur Anies juga menjelaskan bahwa setiap kendaraan umum, pesawat, kapal laut, serta kereta api memang sudah dilakukan random screening antigen sebelum berangkat. Sehingga, tindakan pencegahan bisa dilaksanakan secara efektif jika ada mobilisasi warga yang masuk kawasan Jakarta dan berpotensi membawa virus korona terutama untuk orang tanpa gejala.

Baca Juga: Antisipasi lonjakan Covid-19, kesehatan warga yang kembali ke Jakarta akan dipantau

Ketiga, setelah itu pengendalian berlangsung di kawasan lingkungan warga untuk mendata warga yang telah memasuki kediaman masing-masing. Terkait hali ini, Gubernur Anies menjabarkan, setiap Gugus Tugas Covid-19 di tingkat RT/RW, Kelurahan, Kecamatan, Babinkamtibmas, dan Babinsa dapat berkolaborasi melakukan pendataan atas warga yang masuk ke wilayah terkait.

"Jadi, mereka akan melakukan monitoring sehingga seluruh warga yang datang akan dilakukan pemantauan, pengecekan kondisinya, serta dipastikan bahwa yang bersangkutan sehat, tidak bergejala, dan akan dilakukan tes rapid antigen. Intinya, ini dua lapis untuk screening, satu sebelum masuk, yang kedua ketika sudah sampai di tempat tinggal. Nanti kita akan ada aplikasi khusus yg digunakan oleh para ketua RT/RW untuk mereka melakukan pelaporan dua kali sehari atas kondisi di wilayahnya," tambah Gubernur Anies.

Gubernur Anies berharap koordinasi berlapis dari jenjang RT/RW hingga provinsi bisa berjalan dengan sinkron. Lebih lanjut, akan ada pertemuan khusus seluruh jajaran Gugus Tugas Covid-19 di setiap kecamatan agar bisa mencegah terjadinya lonjakan kasus aktif pascalibur lebaran, apalagi kondisi di Jakarta saat ini secara umum termasuk yang paling rendah kasusnya.

Dari data di Wisma Atlet saat ini, jumlah kapasitas fasilitas kesehatan yang terpakai sekitar 20%, dengan tingkat keterisian isolasi milik Pemprov DKI berada di angka 24% hingga 28%.

Dalam rapat koordinasi tersebut juga dihadiri oleh Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol. Fadil Imran, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurrachman, Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, Kajati DKI Jakarta, Asri Agung Putra dan Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali.

Selanjutnya: Lebaran 2021, Gubernur DKI Anies Baswedan pilih salat id di rumah pribadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon