Animo Masih Tinggi, Asosiasi Minta Pemerintah Tambah Kuota PLTS Atap



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Tren investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap masih tinggi terlebih pasca Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan kuota untuk periode 2024-2028. 

Ketua Umum Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI) Mada Ayu Habsari mengatakan, tingginya minat masyarakat menggunakan PLTS Atap tercermin dari pendaftaran instalasi PLTS Atap periode I 2024.

"Periode I yaitu di bulan Juli 2024 terlihat animo pengguna PLTS Atap sangat besar, terlihat dari AESI sendiri di kirasaran 250-300MW," kata Mada kepada Kontan, Minggu (28/7).


Mada melanjutkan, ini juga menandakan kebijakan kuota masih mendapatkan tanggapan positif di masyarakat. 

Baca Juga: Jalan Panjang Menuju Ketenagalistrikan Energi Hijau

Masih tingginya minat penggunaan PLTS Atap meningkatkan keyakinan AESI soal peran vital PLTS  Atap dalam mengerek bauran energi di Indonesia.

"Sehingga kami berharap agar ada penambahan jumlah kuota PLTS Atap yang cukup signifikan di tahun 2025," imbuh Mada.

Mada menjelaskan, AESI memproyeksinya penambahan PLTS Atap pada tahun 2024 bisa mencapai 550  hingga 600MW.

Asal tahu saja, penetapan kuota tersebut tercantum dalam Keputusan Dirjen Ketenagalistrikan Nomor 279.K/TL.03/DJL.2/2024 tentang Kuota Pengembangan Sistem PLTS Atap PLN Tahun 2024-2028. 

Keputusan ini mengatur penetapan kuota yang terbagi menjadi 11 klaster daerah dengan besaran kuota yang meningkat setiap tahun. Pada 2024, kuota PLTS Atap ditetapkan sebesar 901 megawatt (MW), 2025 sebesar 1.004 MW, 2026 sebesar 1.065 MW, 2027 sebesar 1.183 MW, dan 2028 sebesar 1.593 MW.

Sebelumnya, Kementerian ESDM mengungkapkan adanya peningkatan investasi sektor Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) sepanjang semester I 2024.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemerintah terus berupaya mendorong investasi sektor EBT.

"Realisasi investasi hingga Juni mencapai US$ 565 juta atau setara 45,86% dari target," kata Eniya kepada Kontan, Jumat (26/7). 

Eniya melanjutkan, sejumlah jenis EBT seperti  surya, panas bumi, air, bioenergi termasuk biogas dan biomassa menjadi penopang raihan investasi selama enam bulan pertama tahun ini. 

Baca Juga: PLN Rampungkan Sejumlah PSN Infrastruktur Kelistrikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Sulistiowati