KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menetapkan target penjualan sebesar Rp 20 triliun untuk penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023. Surat Berharga Negara (SBN) ritel tersebut dianggap memiliki keunggulan dibandingkan instrumen pendapatan tetap lainnya. Pemerintah secara resmi membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI023 pada hari Jumat, 30 Juni 2023 pukul 09.00 WIB. Masa penawaran akan berlangsung dalam 21 hari dan ditutup pada tanggal 20 Juli 2023 pukul 10.00 WIB.
ORI023 ditawarkan dalam dual tranches yaitu ORI023-T3 dan ORI023-T6. ORI023-T3 memiliki tenor 3 tahun, sementara ORI023-T6 memiliki tenor 6 tahun dan menjadi tenor terpanjang untuk SBN Ritel. Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengatakan, kondisi pasar SBN yang kondusif akan mendukung antusiasme investor terhadap penawaran ORI023. Tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) yang stabil dan inflasi yang semakin terkendali menjadi faktor positif di pasar SBN domestik. Demikian juga dengan tingkat inflasi yang mulai turun di Amerika Serikat (AS) memberikan keyakinan kepada pelaku pasar bahwa tingkat suku bunga the Fed telah mendekati atau sudah berada di puncaknya yang menjadi faktor positif pasar keuangan global. Sehingga, pelaku pasar memprediksi penurunan tingkat suku bunga baik di pasar domestik maupun global dapat terjadi pada akhir tahun ini atau tahun 2024 mendatang.
Baca Juga: ORI023 Ditawarkan Mulai 30 Juni, Kuponnya Masih Lebih Menarik Dibandingkan Deposito Deni meyakini, ORI023 yang dibekali tingkat kupon kompetitif dan tetap sampai dengan jatuh tempo akan menjadi instrumen investasi yang menarik untuk masyarakat. Seperti diketahui, ORI023-T3 dan ORI023-T6 masing-masing menawarkan kupon sebesar 5,90% dan 6,10%. Dengan kupon sebesar ini, maka ORI023 dinilai jauh lebih menarik ketimbang instrumen investasi sejenis, misalnya deposito. Apalagi pajak atas kupon obligasi termasuk ORI023 sebesar 10%, lebih rendah dibandingkan pajak yang dikenakan pada produk investasi deposito sebesar 20%. “Berdasarkan kelebihan ORI023 dibandingkan dengan investasi pendapatan tetap lain, kami optimis masyarakat akan menyambut antusias penawaran ORI023 ini,” ungkap Deni kepada Kontan.co.id, Senin (3/7). Deni mengungkapkan, Pemerintah menargetkan penjualan ORI023-T3 dan ORI023-T6 sebesar Rp 20 triliun. Target tersebut karena mempertimbangkan kebutuhan pembiayaan APBN dan animo masyarakat. Sejauh ini, masyarakat telah menyambut antusias penawaran ORI02. Hal itu tercermin pada penawaran di hari Senin (3/7) yang merupakan hari pertama kerja dalam masa penawaran ORI023 atau hari ketiga setelah peluncuran pada libur panjang, 30 Juni 2023. Hingga Senin (3/7) pukul 19.05 WIB, penjualan ORI023 terpantau sebesar Rp 2,87 triliun dengan 12.396 investor, atau 14,35% dari target awal sebesar Rp 20 triliun. Secara rinci, ORI023-T3 mencetak penjualan sebesar Rp 1,97 triliun dengan 8.520 investor, sementara ORI023-T6 mencatat penjualan sebesar Rp 0,90 triliun dengan 3.876 investor.
Baca Juga: Penjualan ORI023 Diperkirakan Bisa Tembus Rp 20 Triliun Deni menyoroti bahwa seri ORI023-T3 mendapatkan minat yang lebih tinggi karena mengingat masyarakat sudah terbiasa dengan instrumen ORI dengan tenor 3 tahun seperti seri sebelumnya. Namun demikian, ORI023-T6 yang merupakan seri baru dengan tenor lebih panjang juga mendapat respon yang cukup baik terutama bagi investor dengan preferensi horizon investasi yang lebih panjang dan tingkat kupon yang lebih menarik. Deni berharap para calon investor untuk bisa segera memanfaatkan penawaran ORI023-T3 dan ORI023-T6. Berkaca dari pengalaman penerbitan SBN ritel sebelumnya, banyak investor yang tidak berhasil mendapatkan alokasi karena kuota yang ditawarkan sudah terlanjur habis. “Oleh karena itu, calon investor dihimbau untuk segera memanfaatkan kesempatan ini karena penawaran SBN ritel melalui platform online dilakukan berdasarkan first come first served alias siapa cepat dia dapat,” ucap Deni.
Adapun pembelian per individu atau Single Investor Identification (SID) untuk ORI tenor 3 tahun minimal Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal Rp 5 miliar. Sedangkan, pembelian per individu untuk ORI tenor 6 tahun minimal Rp1 juta dan kelipatannya, dengan maksimal Rp10 miliar. Dengan demikian, 1 SID dapat berinvestasi pada ORI023 maksimal Rp15 miliar. Deni menyebutkan, ORI023 adalah Obligasi Negara Ritel ke-23 yang diterbitkan pemerintah untuk individu Warga Negara Indonesia (WNI). ORI merupakan alternatif investasi yang aman karena dijamin undang-undang, mudah yang bisa dibeli secara online, serta dapat dipesan secara terjangkau. Selain itu, ORI023 menguntungkan yang tercermin dari kupon di atas rata-rata deposito perbankan dan dibayar bulanan. Investor ORI023 secara tidak langsung juga membantu dalam pembiayaan pembangunan nasional, dengan karakteristik dapat diperdagangkan (tradable) di pasar sekunder. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari