JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, seruan permintaan maaf Presiden PKS Anis Matta atas kasus Luthfi Hasan Ishaaq adalah komunikasi politik yang harus dilakukan PKS. Dia meminta agar pihak keluarga Luthfi tidak salah paham dan menganggap PKS sudah menghakimi Luthfi bersalah dalam kasus suap impor daging sapi. “Kami mengikuti adanya permintaan kader untuk meminta maaf kepada masyarakat. Ini pendekatan komunikasi politik, bukan komunikasi hukum,” ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis (12/12/2013).Menurut Mahfudz, PKS menyerahkan kasus Luthfi ke penegak hukum. Permintaan maaf itu dilatari opini dan persepsi masyarakat bahwa PKS telah melakukan kesalahan dalam kasus tindak pidana korupsi. “Ini persepsi secara politis untuk memudahkan komunikasi politik PKS dengan masyarakat. Permintaan maaf yang kami lakukan pun tidak spesifik pada kasus Luthfi,” imbuhnya.Lebih lanjut, Mahfudz menuturkan, DPP PKS akan menjelaskan persoalan ini kepada pihak keluarga Luthfi. Menurutnya, pihak keluarga hanya salah paham dalam memaknai cara berkomunikasi partai. “Harus disadari, kami dalam posisi sulit. Kami harus minta maaf karena berdasarkan survei, kepercayaan masyarakat telah ternodai,” kata Mahfudz. Seruan minta maafKeluarga Luthfi menyatakan keberatan atas pernyataan Anis yang menyerukan agar seluruh kader PKS meminta maaf kepada publik terkait berbagai kasus yang saat ini membelit kader partai tersebut. "Saya keluarga keberatan dengan pernyataan Anis Matta. Buat kami, kurang etis sebelum vonis menyampaikan pernyataan seperti itu," kata adik Luthfi, Faisal Hasan Ishaaq, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2013).Pernyataan Anis mengesankan bahwa Luthfi bersalah. Padahal, ketika itu majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta belum menjatuhkan vonis. "Saya dengar juga di media dikatakan korupsi bukan program partai kami, mana ada partai yang punya program korupsi? Kalau sudah divonis enggak masalah, tapi kan belum," katanya. Faisal lantas menuding Anis tengah mencari popularitas dengan menyatakan demikian. "Kami cinta PKS, partai bagus, bersih. Hanya keluarga kami yang sudah lama, sikap Anis Matta anomali. Karena dia sudah tahu vonis dan menyatakan seolah-olah, enggak tahu apa yang dikejar, popularitas?" ucapnya. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Anis diprotes keluarga Luthfi, ini komentar PKS
JAKARTA. Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengatakan, seruan permintaan maaf Presiden PKS Anis Matta atas kasus Luthfi Hasan Ishaaq adalah komunikasi politik yang harus dilakukan PKS. Dia meminta agar pihak keluarga Luthfi tidak salah paham dan menganggap PKS sudah menghakimi Luthfi bersalah dalam kasus suap impor daging sapi. “Kami mengikuti adanya permintaan kader untuk meminta maaf kepada masyarakat. Ini pendekatan komunikasi politik, bukan komunikasi hukum,” ujar Mahfudz saat dihubungi, Kamis (12/12/2013).Menurut Mahfudz, PKS menyerahkan kasus Luthfi ke penegak hukum. Permintaan maaf itu dilatari opini dan persepsi masyarakat bahwa PKS telah melakukan kesalahan dalam kasus tindak pidana korupsi. “Ini persepsi secara politis untuk memudahkan komunikasi politik PKS dengan masyarakat. Permintaan maaf yang kami lakukan pun tidak spesifik pada kasus Luthfi,” imbuhnya.Lebih lanjut, Mahfudz menuturkan, DPP PKS akan menjelaskan persoalan ini kepada pihak keluarga Luthfi. Menurutnya, pihak keluarga hanya salah paham dalam memaknai cara berkomunikasi partai. “Harus disadari, kami dalam posisi sulit. Kami harus minta maaf karena berdasarkan survei, kepercayaan masyarakat telah ternodai,” kata Mahfudz. Seruan minta maafKeluarga Luthfi menyatakan keberatan atas pernyataan Anis yang menyerukan agar seluruh kader PKS meminta maaf kepada publik terkait berbagai kasus yang saat ini membelit kader partai tersebut. "Saya keluarga keberatan dengan pernyataan Anis Matta. Buat kami, kurang etis sebelum vonis menyampaikan pernyataan seperti itu," kata adik Luthfi, Faisal Hasan Ishaaq, di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (11/12/2013).Pernyataan Anis mengesankan bahwa Luthfi bersalah. Padahal, ketika itu majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta belum menjatuhkan vonis. "Saya dengar juga di media dikatakan korupsi bukan program partai kami, mana ada partai yang punya program korupsi? Kalau sudah divonis enggak masalah, tapi kan belum," katanya. Faisal lantas menuding Anis tengah mencari popularitas dengan menyatakan demikian. "Kami cinta PKS, partai bagus, bersih. Hanya keluarga kami yang sudah lama, sikap Anis Matta anomali. Karena dia sudah tahu vonis dan menyatakan seolah-olah, enggak tahu apa yang dikejar, popularitas?" ucapnya. (Sabrina Asril)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News