Anjlok 2,67% sepanjang Januari, harga emas berada di jalur penurunan bulanan terburuk



KONTAN.CO.ID -  NEW YORK. Harga emas berada di jalur penurunan bulanan terburuk sejak tahun 2011 usai ditutup di level US$ 1.847,65 per ons troi atau melemah 2,67% dalam sebulan. Jumat (29/1), harga emas ditutup menguat 0,24% setelah reli perak di akhir pekan. 

Sementara itu, harga emas berjangka kontrak pengiriman April 2021 ditutup naik 0,5% menjadi US$ 1.850,30 per ons troi. Namun, sepanjang bulan ini, harga emas berjangka tersebut anjlok 2,66%.

Keperkasaan emas pada akhir pekan datang setelah perak melanjutkan reli karena investor ritel masuk sejak sejumlah pesan beredar di Reddit pada Kamis (28/1) pagi untuk masuk ke pasar logam mulia dan menaikkan harga si putih.


Pelemahan harga emas di bulan ini banyak dikaitkan dengan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) baru-baru ini dan peningkatan fokus investor pada aset yang mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi.

Untuk perdagangan pekan ini, harga emas mendapat dukungan dari lonjakan harga perak. Pada perdagangan Jumat (29/1), harga perak spot melesat 2% ke level US$ 26,99 per ons troi. 

Penguatan harga kedua logam mulia ini juga terbantu oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS), yang membuat investor yang memegang mata uang lainnya lebih murah. Belum lagi, kejatuhan pasar saham turut mengangkat aset lindung nilai ini.

Baca Juga: Harga emas spot pada jalur penurunan mingguan dan bulanan, Jumat (29/1)

Asal tahu saja, harga perak melonjak sebanyak 7% pada hari Kamis setelah panggilan muncul di Reddit untuk membeli saham pertambangan perak dan iShares Silver Trust, dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung oleh perak batangan.

Beberapa pedagang perak menutup posisi pendek untuk menghindari terjebak oleh kenaikan harga, sementara beberapa saham pertambangan melonjak dan perdagangan iShares Perak naik hampir empat kali lipat.

Pembelian di ETF dapat meningkatkan harga perak dengan meningkatkan jumlah saham di dana tersebut dan membuat operatornya membeli lebih banyak logam untuk mendukungnya.

Analis mengatakan mereka memperkirakan reli akan berumur pendek, dengan ukuran pasar membuatnya jauh lebih mudah untuk dipengaruhi daripada perusahaan seperti GameStop.

"Kami yakin bahwa pengaruh investor ritel terhadap perak tidak akan bertahan lama, dan pada akhirnya permintaan industri dan institusional akan menjadi faktor kunci dalam jangka panjang," kata analis Commerzbank Eugen Weinberg dalam sebuah catatan.

Analis Standard Chartered Suki Cooper memperkirakan permintaan perak yang kuat dari investor dan industri akan mengangkat harga menuju US$ 30 pada paruh pertama 2021.

Selanjutnya: Wall Street ditutup melemah di akhir pekan terseret vaksin J&J dan GameStop

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari