JAKARTA. Tak hanya memekarkan bisnis kelapa sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) pun ingin mengembangkan bisnis sagu di wilayah Papua Barat. Makanya, emiten perkebunan ini mulai membenahi pabrik pengolahan sagu dan membangun pembangkit listrik. Investasi untuk proyek pembenahan pabrik sagu dan pembangkit listrik tersebut setidaknya menelan biaya US$ 27,8 juta. Dengan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.000 per dollar AS, nilai investasi itu setara Rp 361,4 miliar. ANJT akan berinvestasi dalam dua tahap. Di tahap pertama, emiten ini akan mengucurkan dana US$ 12,2 juta. Tahap kedua mencapai US$ 15,6 juta. “Proyek pembenahan pabrik pengolahan sagu dibagi dalam dua tahap, masing-masing dengan kapasitas 1.250 ton per bulan,” ujar Naga Waskita, Sekretaris Perusahaan ANJT, dalam materi paparan publik yang dirilis ANJT belum lama ini.
ANJT investasi pabrik sagu Rp 361,4 miliar
JAKARTA. Tak hanya memekarkan bisnis kelapa sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT) pun ingin mengembangkan bisnis sagu di wilayah Papua Barat. Makanya, emiten perkebunan ini mulai membenahi pabrik pengolahan sagu dan membangun pembangkit listrik. Investasi untuk proyek pembenahan pabrik sagu dan pembangkit listrik tersebut setidaknya menelan biaya US$ 27,8 juta. Dengan posisi nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.000 per dollar AS, nilai investasi itu setara Rp 361,4 miliar. ANJT akan berinvestasi dalam dua tahap. Di tahap pertama, emiten ini akan mengucurkan dana US$ 12,2 juta. Tahap kedua mencapai US$ 15,6 juta. “Proyek pembenahan pabrik pengolahan sagu dibagi dalam dua tahap, masing-masing dengan kapasitas 1.250 ton per bulan,” ujar Naga Waskita, Sekretaris Perusahaan ANJT, dalam materi paparan publik yang dirilis ANJT belum lama ini.