ANJT Yakin Produksi TBS Bisa Naik 6% pada 2024, Simak Rekomendasi Sahamnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten sawit, PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANTJ)  optimis prospek kinerja bisa bertumbuh positif pada tahun 2024. Untuk itu, ANTJ menargetkan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 5%-6% di tahun ini. 

Direktur Utama ANJT, Lucas Kurniawan optimis target tersebut bisa tercapai karena didorong oleh peningkatan produksi tanaman muda di perkebunan Papua Barat Daya dan tanaman muda hasil penanaman kembali atau replanting di perkebunan Pulau Belitung dan Sumatera Utara I, serta tanaman prima di perkebunan Kalimantan Barat.

“Kalau strategi yang akan kami lakukan untuk meningkatkan produktivitas di tahun 2024 adalah melanjutkan proyek dan program yang telah berjalan di 2023,” ujar Lucas kepada Kontan.co.id, Senin (15/1). 


Lucas menyebutkan, proyek dan program yang telah berjalan di 2023 dan akan dilanjutkan pada tahun ini di antaranya yaitu, proyek laterisasi jalan di perkebunan Papua Barat Daya, sehingga dapat memudahkan transportasi TBS dari kebun ke pabrik.

Baca Juga: Pendapatan Usaha Pariwisata dan Perhotelan Diproyeksi Naik, Cek Rekomendasi Analis

Kemudian, program replanting di perkebunanan Pulau Belitung dan Sumatera Utara untuk mencapai profil usia tanaman yang seimbang sehingga tingkat produktivitas bisa maksimal. 

“Dan kami juga melakukan inovasi-inovasi dalam praktik agronomi untuk menjaga produktivitas yang berkelanjutan,” kata Lucas. 

Dengan adanya peningkatan produktivitas, Lucas berharap, ANJT dapat memaksimalkan laba dengan memanfaatkan harga yang diproyeksikan akan lebih tinggi pada tahun depan.

Dalam catatan Kontan, ANJT telah memproduksi TBS dengan jumlah total sebesar 814.341 ton hingga November 2023. Jumlah tersebut meningkat 5,4% dibandingkan dengan produksi TBS pada periode yang sama tahun lalu. 

Sejalan dengan produksi TBS, produksi CPO juga meningkat sebesar 3,8% menjadi 262.866 ton hingga November 2023.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksono mengatakan, saham ANJT direkomendasikan untuk speculative buy dengan support Rp 715 per saham, dan resistance Rp 755 per saham. 

Menurut Herditya, posisi ANJT saat ini berada di atas MA200, namun kecenderungan dari MACD dan Stochastic belum menunjukkan tanda penguatan, dimana keduanya masih rawan untuk berbalik koreksi.

 
ANJT Chart by TradingView

Baca Juga: Kinerja Emiten Telekomunikasi Berpotensi Bangkit, Simak Saham Jagoan Analis

Sedangkan Equity Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Abdul Azis untuk saham ANJT merekomendasikan untuk wait and see terlebih dahulu. 

“Jika pada Selasa (16/1) ada mengalami kenaikan, maka bisa trading buy untuk jangka pendek dengan target harga Rp 755 - Rp 765 per saham dan support antara Rp 730 - Rp 725 per saham,” kata Azis kepada Kontan.co.id, Senin (15/1). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi