KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua perusahaan pakaian olahraga asal China, Anta Sports Products (2020.HK) dan Li Ning (2331.HK), dikabarkan sedang mengevaluasi kemungkinan pengambilalihan merek olahraga Jerman, Puma (PUMG.DE). Hal ini disampaikan oleh sumber yang mengetahui rencana tersebut pada Kamis (27/11/2025) dikutip dari Reuters. Menurut sumber, kedua perusahaan yang tercatat di bursa Hong Kong ini tengah mempertimbangkan penawaran, tetapi penurunan separuh nilai pasar Puma sepanjang tahun ini membuat kesepakatan dengan pemegang saham terbesar Puma, Artemis, menjadi sulit.
Saham Puma Masih Jatuh 56% Tahun Ini
Pada pukul 10:15 GMT, saham Puma diperdagangkan di €19,5, turun 56% dari awal tahun. Perusahaan menolak memberikan komentar terkait kemungkinan akuisisi. Artemis menyatakan tengah mempertimbangkan semua opsi untuk kepemilikan 29% sahamnya, namun sumber dekat Artemis menyebut mereka tidak akan menjual pada harga pasar saat ini, menunggu keberhasilan strategi pemulihan dari CEO baru Puma, Arthur Hoeld. Sementara itu, Li Ning menegaskan melalui email bahwa perusahaan belum melakukan negosiasi substantif atau evaluasi transaksi yang disebutkan dalam berita, dan tetap fokus pada pertumbuhan serta pengembangan mereknya.Fokus pada Strategi Pemulihan Puma
Dalam pasar pakaian olahraga yang semakin kompetitif dengan hadirnya merek baru seperti On Running dan Hoka, Puma kehilangan pangsa pasar dari pesaing besar, termasuk Adidas. Baca Juga: BHP Batal Akuisisi Anglo American, Fokus Tembaga Global Akibat penurunan penjualan, dewan direksi Puma pada April memberhentikan CEO Arne Freundt dan menunjuk Arthur Hoeld, mantan kepala penjualan Adidas, sebagai pengganti. Saat ini, valuasi pasar Puma mencapai €2,52 miliar (US$2,92 miliar). Sebagai perbandingan:- Anta Sports: sekitar US$30 miliar
- ASICS: US$17,9 miliar
- Li Ning: US$6 miliar