JAKARTA. Hingga September 2012 PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) sudah menggunakan sekitar 23%-24% dari dana penerbitan Obligasi ANTM I/2011 untuk proyek feronikel Halmahera Timur (Feni Haltim). Nilai Obligasi ANTM I yang terbit November 2011 tersebut mencapai Rp 3 triliun. "Penyerapan rendah karena proses tender EPC lama. Dananya akan banyak terealisasi setelah pemenang tender ditentukan bulan Oktober," ujar Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan, Selasa (18/9). Tender tersebut terkait pembangunan sejumlah fasilitas penunjang di proyek Feni Haltim, seperti smelter, power plant, serta infrastruktur lainnya. Selain dari dalam negeri, peserta tender antara lain berasal dari Korea, Jepang, Denmark, dan Finlandia. Total ada delapan paket proyek yang nantinya akan digabung menjadi satu pabrik feronikel di Halmahera Timur dengan Antam sebagai koordinator.
Antam baru pakai 23%-24% dana obligasi tahap I
JAKARTA. Hingga September 2012 PT Aneka Tambang Tbk (ANTM/Antam) sudah menggunakan sekitar 23%-24% dari dana penerbitan Obligasi ANTM I/2011 untuk proyek feronikel Halmahera Timur (Feni Haltim). Nilai Obligasi ANTM I yang terbit November 2011 tersebut mencapai Rp 3 triliun. "Penyerapan rendah karena proses tender EPC lama. Dananya akan banyak terealisasi setelah pemenang tender ditentukan bulan Oktober," ujar Direktur Keuangan Antam Djaja Tambunan, Selasa (18/9). Tender tersebut terkait pembangunan sejumlah fasilitas penunjang di proyek Feni Haltim, seperti smelter, power plant, serta infrastruktur lainnya. Selain dari dalam negeri, peserta tender antara lain berasal dari Korea, Jepang, Denmark, dan Finlandia. Total ada delapan paket proyek yang nantinya akan digabung menjadi satu pabrik feronikel di Halmahera Timur dengan Antam sebagai koordinator.