Antam dan WIKA-KHI groundbreaking pabrik feronikel



JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) bersama konsorsium PT Wijaya Karya Tbk - Kawasaki Heavy Industries Ltd (WIKA-KHI) melaksanakan  pemancangan tiang perdana Proyek Pembangunan Feronikel Haltim (P3FH).

Prosesi pemancangan tiang perdana atau groundbreaking P3FH pada Senin (24/4) dilakukan oleh Direktur Utama Antam dan disaksikan Gubernur Maluku Utara, Komisaris Utama Antam, Direktur Operasional WIKA, Bupati Kabupaten Halmahera Timur dan Ketua DPRD Kabupaten Haltim Djon Ngoraidji.

Komisaris Utama Antam Fachrul Razi mengatakan, pihaknya akan berupaya meningkatkan nilai tambah mineral yang dimiliki. First piling tersebut merupakan salah satu implementasi komitmen perseroan dalam hilirisasi.


"P3FH akan mendukung total kapasitas produksi feronikel tahunan Antam menjadi 40.500-43.500 ton nikel dalam feronikel (TNi), sehingga semangat mewujudkan industri dasar logam akan semakin dekat," kata Fachrul dalam keterangan resmi, Selasa (25/4).

Konsorsium WIKA - KHI telah ditetapkan sebagai pemenang tender kontrak EPC (Engineering, Procurement, and Construction) turnkey P3FH berdasarkan evaluasi administrasi, teknis, harga, kualifikasi, dan verifikasi yang dilakukan Antam pada 19 Agustus 2016.

Bambang Pramujo dalam kesempatan yang sama meyakini, pengerjaan proyeknya nanti, Konsorsium WIKA dan KHI akan mampu menyelesaikan berbagai permasalahan sejak perencanaan, pengerjaan sampai tahap pengujian.

“WIKA Group sebagai kontraktor nasional, dan KHI merasa bangga dan terhormat dapat bekerja sama dalam konsorsium dengan Antam. Kami akan memberikan yang terbaik dan jangan ragu-ragu memberikan kepercayaan kepada WIKA,” lanjut Bambang.

P3FH merupakan salah satu proyek strategis Antam yang berkapasitas produksi 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Dengan target penyelesaian P3FH pada tahun 2019, lingkup pekerjaan Konsorsium pada proyek ini adalah pekerjaan design, engineering, procurement, construction, startup, testing and commissioning of the plant.

Pabrik Feronikel Haltim akan ditunjang dengan fasilitas produksi utama yaitu: Rotary Dryer berkapasitas 170 ton per jam, Rotary Klin kapasitas 165 ton per jam, Electric Smelting Furnace berkapasitas 60 MW serta peralatan penunjang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini