Antam Masih Berminat Beli Herald



JAKARTA. Ternyata, minat PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terhadap saham Herald Resources Ltd tak pernah pupus. Padahal, saham produsen seng dan timah hitam asal Australia tersebut sudah dikuasai PT Bumi Resources Tbk (ANTM) sejak pertengahan bulan Juli 2008.Sekadar berkilas balik, Bumi membeli 84,2% saham Herald pada 15 Juli 2008. Bumi sempat berebut melawan Antam agar bisa mendapatkan saham perusahaan yang sudah melantai di bursa saham Australia. Akhirnya, Bumi memenangkan persaingan dan membeli Herald seharga A$ 2,8 per saham.Namun, sejak saat itu, harga saham Herald di bursa Australia terus melorot. Saat terakhir kali melantai pada 16 Oktober 2008, harga saham Herald jadi A$ 1,03 per saham. Saham Herald sudah terpangkas 64,6%, dan jadi harga terendah sepanjang tahun ini.Gara-gara harga Herald makin murah, muncul kabar Antam akan membeli Herald. "Antam menawar A$ 1 per saham," kata seorang pelaku pasar yang enggan disebutkan namanya.Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang Bimo Budi Satriyo tidak menutupi fakta bahwa pihaknya masih meminati Herald. Bimo menambahkan, Antam selalu mengkaji semua opsi yang menguntungkan termasuk program pembelian kembali atau buy back saham saat ini.Tapi, hingga kini Antam belum melakukan pembicaraan dengan pihak mana pun, termasuk Bumi selaku juragan Herald. "Namun jika peluang ini menguntungkan Antam, tidak ada salahnya juga" ujar Bimo kepada KONTAN kemarin (26/10).Sekadar informasi, Herald memiliki Proyek Dairi di Sumatra Utara melalui anak perusahaan patungannya PT Dairi Prima Mineral (DPM). Herald punya 80% saham, dan sisanya Antam. Pengembangan proyek yang punya cadangan mineral sebanyak 6,6 juta ton ini masih menunggu persetujuan dari Menteri Kehutanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie