Antam mendukung penuh kebijakan penyetopan ekspor nikel



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Antam Tbk (ANTM, anggota indeks Kompas100 ini) mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk menyetop ekspor ore nikel. Dengan penyetopan itu maka harga nikel akan naik dengan sendirinya.

Arie Prabowo Ariotedjo Direktur Utama Antam mengungkapkan, dengan adanya penyetopan itu tidak akan berdampak kepada pembangunan smelter feronikel Antam. "Kalau di stop kita patuh saja dengan regulasi," kata dia kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: Penjualan emas Antam (ANTM) tumbuh 14,60% di semester I 2019


Meski demikian, Arie menerangkan bahwa jika ada penyetopan ekspor ore nikel maka Antam akan kehilangan potensi pendapatan dari komoditas itu meskipun tidak terlalu signifikan.

"Misal saja dalam setahun ada 4 juta ton (ekspor) sekitar US$ 150 juta pertahun kasarnya Rp 2 triliun. Target revenue kami kan bisa Rp 30 triliun. Jadi secara revenue untuk 1 tahun turun 7% lah," kata Arie.

Meski diprediksi akan turun, Arie mengatakan bahwa akan ada kompensasi dari kenaikan harga emas sehingga potensi Rp 2 triliun yang hilang itu bisa ditutupi. "Tapi akan kita kompensasi dengan peningkatan penjualan emas dan bauksit," ujarnya.

Ia memandang, pemerintah memiliki pertimbangan lain yang lebih memberi keuntungan bagi bangsa dan negara. Antam sebagai perusahaan negara harus mendukung bagi peningkatan nilai tambah bagi bangsa dan negara.

Arie bilang, dengan issue stop ekspor ore nikel maka harga nikel akan naik. Maka perusahaan smelter akan mencetak lebih besar keuntungan dan akan kontribusi lebih banyak lagi ke negara dalam bentuk pajak.

"Selain itu terjadi konservasi terhadap cadangan nikel yang ada di bumi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Azis Husaini