Antam Tahan Keinginan Beli Saham Newmont



JAKARTA. PT Aneka Tambang (Antam) Tbk tampaknya belum akan merealisasikan niatnya membeli saham divestasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) periode 2008. Alasannya, saat ini proses arbitrase kisruh divestasi saham NNT periode 2006-2007, masih berlangsung.

Antam baru akan mengajukan tawaran membeli saham divestasi 2008 sebanyak 7%, setelah arbitrase itu selesai. "Jika urusan antara NNT dan pemerintah selesai, baru kami mempelajari divestasi ini secara detil," kata Alwinsyah Loebis, Direktur Utama Antam, Selasa (16/9).

Alwinsyah bilang bahwa Antam belum menentukan porsi saham NNT yang akan dibeli. Yang pasti, kata Alwin, perusahaannya tidak akan membeli seluruh saham divestasi tahun ini. "Iya, antara 3% sampai 7% saja. Jadi sifatnya minoritas, tidak memiliki wewenang pengelolaan. Tapi itu semua tergantung hasil arbitrase," ujarnya.


Salah satu alasan Antam terpikat membeli saham divestasi NNT lantaran harga emas terus meroket. Sejauh ini, pemerintah sebenarnya sudah merestui niat Antam membeli saham NNT. Antam boleh membeli saham NNT asalkan memiliki dana.

Antam memang harus menyediakan dana banyak jika ingin membeli saham divestasi NNT. Saat ini, Newmont mematok harga jual 7% saham divestasi tahun ini senilai US$ 560 juta atau sekitar Rp 2,24 triliun. Itu sama saja naik dua kali lipat dari harga saham divestasi tahun lalu yang senilai US$ 282 juta.

Tampaknya, Antam masih harus bersabar mengajukan tawaran membeli saham divestasi NNT. Sebab, mahkamah arbitrase internasional baru akan menggelar sidang arbitrase pada Desember 2008.

Bagi NNT, hasil arbitrase ini akan menjadi penentu arah bisnis perusahaan tambang emas tersebut. "Semua hal yang berhubungan dengan ekspansi akan kami tentukan setelah ada hasil arbitrase ini. Makanya kami berharap sidang arbitrase berlangsung cepat sehingga tidak akan mengganggu bisnis kami," kata Direktur Utama NNT Nusantara Martiono Hadianto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Test Test