JAKARTA. PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) menebar dividen final tahun buku 2013 senilai Rp 9,67 per saham senilai total Rp 92,24 miliar. Nilai tersebut mencerminkan rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) senilai 22,5% dari laba bersih Antam tahun buku 2013 yang senilai Rp 409,94 miliar. Keputusan itu telah disetujui dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3). Jika dicermati, rasio pembayaran dividen Antam relatif lebih kecil dibandingkan emiten plat merah lain, seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Timah (Persero) Tbk yang menebar dividen di atas 45% dari laba bersih 2013. Di tahun lalu, kinerja Antam memang jauh dari memuaskan. Antam hanya mampu meraih laba bersih Rp 409,94 miliar di 2013, turun 86,3% dari laba bersih Antam tahun 2012 yang tercatat masih Rp 2,99 triliun. Kinerja laba yang negatif patut disayangkan lantaran pendapatan Antam tahun lalu sejatinya masih tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun dari 2012 yang tercatat Rp 10,45 triliun.
Antam tebar dividen Rp 9,67 per saham
JAKARTA. PT Antam (Persero) Tbk (ANTM) menebar dividen final tahun buku 2013 senilai Rp 9,67 per saham senilai total Rp 92,24 miliar. Nilai tersebut mencerminkan rasio pembayaran dividen (dividen payout ratio) senilai 22,5% dari laba bersih Antam tahun buku 2013 yang senilai Rp 409,94 miliar. Keputusan itu telah disetujui dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang digelar pada Rabu (26/3). Jika dicermati, rasio pembayaran dividen Antam relatif lebih kecil dibandingkan emiten plat merah lain, seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Timah (Persero) Tbk yang menebar dividen di atas 45% dari laba bersih 2013. Di tahun lalu, kinerja Antam memang jauh dari memuaskan. Antam hanya mampu meraih laba bersih Rp 409,94 miliar di 2013, turun 86,3% dari laba bersih Antam tahun 2012 yang tercatat masih Rp 2,99 triliun. Kinerja laba yang negatif patut disayangkan lantaran pendapatan Antam tahun lalu sejatinya masih tumbuh 8% menjadi Rp 11,29 triliun dari 2012 yang tercatat Rp 10,45 triliun.