JAKARTA. PT Antam (Tbk) telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pamalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Proyek ini merupakan bagian dari proyek modernisasi optimalisasi pabrik Ferronikel. Tedy Badrujaman, Sekretaris Perusahan Antam mengatakan, tanda tangan kontrak sudah dilakukan untuk proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction). “PLTU dengan tipe Circulating Fluidised Bed (CFB) ini memiliki kapasitas 2 X 30 MW dengan nilai EPC US$ 145 juta,” kata Tedy Badrujaman dalam Keterbukaan Informasi pada Bursa Efek Indonesia, Senin (17/12). Proyek ini dibangun oleh Sumitomo Corporation, selaku kontraktor proyek. Jika nanti beroperasi, pembangkit ini diharapkan mampu mengurangi biaya energi di Antam sebesar 15%-20%. Pembangkit tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik FeNi I, II dan III.
Antam teken kontrak bangun PLTU dengan Sumitomo
JAKARTA. PT Antam (Tbk) telah melakukan penandatanganan kontrak pembangunan proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Pamalaa di Kolaka, Sulawesi Tenggara. Proyek ini merupakan bagian dari proyek modernisasi optimalisasi pabrik Ferronikel. Tedy Badrujaman, Sekretaris Perusahan Antam mengatakan, tanda tangan kontrak sudah dilakukan untuk proyek EPC (Engineering, Procurement, and Construction). “PLTU dengan tipe Circulating Fluidised Bed (CFB) ini memiliki kapasitas 2 X 30 MW dengan nilai EPC US$ 145 juta,” kata Tedy Badrujaman dalam Keterbukaan Informasi pada Bursa Efek Indonesia, Senin (17/12). Proyek ini dibangun oleh Sumitomo Corporation, selaku kontraktor proyek. Jika nanti beroperasi, pembangkit ini diharapkan mampu mengurangi biaya energi di Antam sebesar 15%-20%. Pembangkit tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik pabrik FeNi I, II dan III.