JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpaksa menangguhkan rencana membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Ini adalah buntut dari sengketa konsesi lahan pertambangan antara perusahaan tambang plat merah itu dengan Pemerintah Daerah Konawe Utara. Antam sebenarnya sudah merencanakan masak-masak rencana pembangunan smelter nikel di Konawe Utara. Kebutuhan anggaran pembangunan proyek ini juga sudah dihitung. "Nilainya sekitar US$ 450 juta dengan kapasitas 120.000 ton nikel pig iron per tahun," ujar Alwin Syah Lubis, Direktur Utama Antam, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/5). Alwin mengungkapkan, semestinya pembangunan smelter tersebut dimulai tahun 2008 dan beroperasi di tahun 2012. Antam menggandeng Jindal Stainless Limited asal India dalam proyek smelter tersebut.
Antam tunda pembangunan smelter nikel di Konawe
JAKARTA. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpaksa menangguhkan rencana membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel di Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Ini adalah buntut dari sengketa konsesi lahan pertambangan antara perusahaan tambang plat merah itu dengan Pemerintah Daerah Konawe Utara. Antam sebenarnya sudah merencanakan masak-masak rencana pembangunan smelter nikel di Konawe Utara. Kebutuhan anggaran pembangunan proyek ini juga sudah dihitung. "Nilainya sekitar US$ 450 juta dengan kapasitas 120.000 ton nikel pig iron per tahun," ujar Alwin Syah Lubis, Direktur Utama Antam, kepada wartawan di Jakarta, Selasa (22/5). Alwin mengungkapkan, semestinya pembangunan smelter tersebut dimulai tahun 2008 dan beroperasi di tahun 2012. Antam menggandeng Jindal Stainless Limited asal India dalam proyek smelter tersebut.