Ingin berkontribusi mencerdaskan anak bangsa, Antarina Sulaiman menghadirkan sistem pendidikan berbasis kreativitas yakni HighScope di Indonesia sejak tahun 1996. Saat ini HighScope sudah berkembang menjadi 10 cabang di berbagai daerah. Peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya rasanya pas untuk menggambarkan perjalanan usaha Antarina Sulaiman sebagai pendiri sekaligus pemegang lisensi sekolah HighScope di Indonesia. Sebab, Rina, panggilan akrabnya, adalah cucu tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Merek sekolah asal Amerika ini menyediakan fasilitas kelompok bermain (playgroup) dan fasilitas belajar hingga jenjang SMA. Ketertarikannya pada dunia pendidikan memang sudah mengalir pada darah wanita ini. Alasannya menghadirkan HighScope di Indonesia lantaran dia ingin menularkan sistem pendidikan yang memfokuskan pada pengembangan kreativitas. Siswa dididik agar lebih kreatif, tidak hanya menghafalkan yang selama ini diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia.
Antarina sukses membesarkan HighScope (1)
Ingin berkontribusi mencerdaskan anak bangsa, Antarina Sulaiman menghadirkan sistem pendidikan berbasis kreativitas yakni HighScope di Indonesia sejak tahun 1996. Saat ini HighScope sudah berkembang menjadi 10 cabang di berbagai daerah. Peribahasa buah jatuh tidak jauh dari pohonnya rasanya pas untuk menggambarkan perjalanan usaha Antarina Sulaiman sebagai pendiri sekaligus pemegang lisensi sekolah HighScope di Indonesia. Sebab, Rina, panggilan akrabnya, adalah cucu tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Merek sekolah asal Amerika ini menyediakan fasilitas kelompok bermain (playgroup) dan fasilitas belajar hingga jenjang SMA. Ketertarikannya pada dunia pendidikan memang sudah mengalir pada darah wanita ini. Alasannya menghadirkan HighScope di Indonesia lantaran dia ingin menularkan sistem pendidikan yang memfokuskan pada pengembangan kreativitas. Siswa dididik agar lebih kreatif, tidak hanya menghafalkan yang selama ini diterapkan pada sistem pendidikan di Indonesia.