Antasari Curiga ada Motif Lain di Balik Ancaman



JAKARTA. Antasari Azhar awalnya mengaku mendapat teror manakala berada di Bali ketika berlibur bersama keluarga. Teror ketika masa berlibur itulah rupanya yang membuat dirinya begitu geram. Makanya, kemudian dirinya melakukan pengecekan terhadap ancaman tersebut.

"Awalnya saya pikir ada kaitannya dengan perempuan, tapi sudah clear dan tidak penting. Saya curiga ada motif lain di balik ancaman itu, makanya saya minta deteksi," ujar Antasari di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (12/1). Ia mengaku memanfaatkan fasilitas pelacakan KPK karena ingin segera tahu siapa pengancam.

"Karena yang mendapat ancaman istri saya, saya juga tidak ingin terganggu kerja di KPK,"katanya. Pesan ancaman tersebut berbunyi "Kasih tahu bapak jangan terlalu gencarlah berantas korupsi". Antasari juga mengatakan, pesan singkat ancaman untuk istrinya berbunyi "saya capek melayani suami ibu tiap malam".Dalam sidang juga Antasari membantah keterengan Ina Susanti selaku Pegawai Analis Informasi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Saya tolak keterangan Ina," tegasnya. Dalam sidang beberapa waktu lalu, Ina mengatakan bahwa Antasari Azhar pernah memperlihatkan print out gambar rumah, mobil dan foto laki-laki dan perempuan yang sedang berdampingan yaitu foto Nasrudin Zulkarnain dan Rani Juliani.Saksi Ina Susanti juga menambahkan bahwa Budi Ibrahim selaku atasan Ina Susanti telah mengatakan kepada terdakwa Antasari Azhar supaya penyadapan terhadap Nasrudin Zulkarnain supaya dihentikan karena tidak level dan saksi mendengar bahwa terdakwa Antasari Azhar mengatakan “Saya atau dia yang Mati,".


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tri Adi