KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Larangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) pada sektor peternakan mengakibatkan skor indeks produksi unggas menurun. Larangan penggunaan antibiotik ini berpengaruh pada daya hidup, efisiensi pakan, umur dan berat badan. Bendahara Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Setya Winarno mencontohkan, kematian unggas yang tadinya 2% naik menjadi 3%. "Efisiensi pakan yang tadinya per kilogram (kg) ayam itu membutuhkan 1,4 kg, naik menjadi 1,6 kg. Pertumbuhannya pun lambatg,” ujar Setya, Senin (2/7). Menurut Satya, akibat larangan penggunaan AGP ini mengakibatkan indeks produksi di peternakan kandang open house menurun 20 poin dan indeks produksi di kandang closed house menurun 5-10 poin.
Antibiotik dilarang, kualitas produksi unggas menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Larangan penggunaan antibiotic growth promoter (AGP) pada sektor peternakan mengakibatkan skor indeks produksi unggas menurun. Larangan penggunaan antibiotik ini berpengaruh pada daya hidup, efisiensi pakan, umur dan berat badan. Bendahara Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan) Setya Winarno mencontohkan, kematian unggas yang tadinya 2% naik menjadi 3%. "Efisiensi pakan yang tadinya per kilogram (kg) ayam itu membutuhkan 1,4 kg, naik menjadi 1,6 kg. Pertumbuhannya pun lambatg,” ujar Setya, Senin (2/7). Menurut Satya, akibat larangan penggunaan AGP ini mengakibatkan indeks produksi di peternakan kandang open house menurun 20 poin dan indeks produksi di kandang closed house menurun 5-10 poin.