KONTAN.CO.ID - PARIS. Penelitian terbaru di Brasil menemukan bahwa vaksin Covid-19 Sinovac ternyata kurang efektif terhadap varian Gamma yang pertama kali terdeteksi di Brasil. Terbit di jurnal Lancet Microbe, hasil penelitian Universitas Campinas Brasil menemukan bahwa antibodi yang dihasilkan oleh vaksin bekerja kurang baik terhadap varian daripada jenis virus corona sebelumnya. Ada juga temuan bahwa varian Gamma dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya sempat terinfeksi varian virus tesebut.
Dilansir dari Channel News Asia, kemampuan varian Gamma menghindari respons sistem kekebalan, bahkan pada orang yang diimunisasi, menunjukkan varian ini dapat beredar pada individu yang divaksinasi. "Virus berpotensi beredar pada individu yang divaksinasi, bahkan di daerah dengan tingkat vaksinasi tinggi," ungkap penelitian tersebut. Dalam studi kecil, peneliti dari Universitas Campinas memaparkan varian Gamma dan varian pendahulunya ke dalam plasma darah dari 53 orang yang divaksinasi dan 21 orang yang sebelumnya telah terinfeksi virus. Baca Juga: Mengenal varian Covid-19 baru Lambda yang bikin WHO cemas Pada kelompok yang sudah divaksinasi, 18 orang baru menerima satu dosis, 20 orang sudah menerima dua dosis, dan 15 lainnya sudah telah divaksinasi sebagai bagian dari uji klinis Sinovac pada Agustus 2020. Hasilnya, mereka menemukan bahwa Gamma mampu lolos dari antibodi hampir semua peserta yang hanya menerima satu dosis, serta mereka yang divaksinasi pada tahun 2020.