Antisipasi anomali iklim, KKP akan membentuk logistik ikan



JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan membentuk Sistem Logistik Ikan Nasional (SLIN). Tujuannya adalah memastikan kesediaan pasokan ikan.

Victor Nikijuluw, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP bilang, ada beberapa pertimbangan yang melatarbelakangi pembentukan SLIN. Pertama, anomali iklim yang mengakibatkan produksi hampir semua jenis ikan sulit ditebak. Pada periode tertentu produksi ikan bisa melimpah, tapi pada periode selanjutnya bisa merosot tajam.

Di sisi lain, permintaan ikan terutama dari domestik cenderung naik, baik oleh konsumen rumah tangga maupun institusi atau korporat. Permintaan ini relatif stabil sepanjang tahun, sehingga membutuhkan pasokan yang juga harus stabil. Oleh karena itu, "SLIN dibuat menjamin ketersediaan ikan secara kontinyu," ujar Victor kepada KONTAN, belum lama ini.


Kedua, selain menjaga pasokan, SLIN juga dibuat untuk menstabilkan harga ikan. Victor bilang, pada saat paceklik, harga ikan biasanya melambung tinggi. Kondisi ini jelas memberatkan konsumen. Sebaliknya, pada musim panen, harga ikan justru merosot, sehingga merugikan nelayan.

Nah, dengan SLIN, dua hal itu bakal dapat dicegah karena pasokan ikan bakal stabil sepanjang tahun. "Harga tidak akan terlalu jatuh pada saat panen, dan tidak akan terlalu tinggi saat paceklik," katanya.

Pembentukan SLIN ini akan dilengkapi lima cold storage berkapasitas masing-masing 100.000 ton yang tersebar di Medan, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Makassar. Pengadaan cold storage ini tidak akan dilakukan oleh KKP. Pemerintah akan melakukan tender terbuka bagi swasta yang berminat membangun cold storage.

Selain itu, SLIN juga akan dilengkapi sistem pengelolaan cold storage (warehouse management system) berbasis teknologi informasi. Tak kalah pentingnya, pengelola SLIN juga diberi wewenang menetapkan harga, yakni harga dasar (floor price) dan harga eceran (ceiling price).

Thomas Darmawan, Ketua Asosiasi Pengusaha Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I) mengkritisi rencana pembentukan SLIN. Menurutnya, pembentukan SLIN tidak banyak membantu mengatasi kelangkaan pasokan ikan. China dan beberapa negara Eropa memang memiliki cold storage kapasitas besar, tapi mereka membutuhkan itu karena memiliki empat musim. "Saat musim dingin, mereka tak bisa menangkap ikan," ujarnya kepada KONTAN.

Kondisi Indonesia jelas berbeda dengan negara-negara tersebut. Meski sedang anomali cuaca, nelayan di Indonesia relatif masih bisa menangkap ikan dalam jumlah yang lumayan. Imbasnya, cold storage berkapasitas besar tidak diperlukan di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie