JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto telah meminta bawahannya mengecek kondisi infrastruktur yang berpotensi diterjang banjir. Dengan demikian, dia berharap ada tindakan preventif untuk mencegah kerusakan infrastruktur tersebut.Djoko juga memerintahkan supaya segala peralatan berat dan pelaksana lapangan siaga penuh terutama di daerah-daerah rawan bencana supaya sewaktu-waktu dapat dikerahkan dalam kondisi darurat. Menurut Djoko, Kementerian Pekerjaan Umum juga akan segera memeriksa ulang bangunan pengaman, pengendali banjir, saluran dan drainase guna mengantisipasi meluasnya bencana banjir untuk memastikan seluruh banguan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Winarno mengaku telah menyiapkan bahan-bahan untuk memperbaiki jalan secara cepat. Diantaramua, aspal emulsi yang dapat digunakan secara langsung pada kondisi basah.Menurut Winarno, aspal emulsi tersebut telah disiapkan sebelumnya melalui alokasi Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2011. Sementara untuk alokasi anggaran 2012 yang nantinya akan digunakan untuk biaya tenaga kerja belum dialokasikan secara khusus. “Semua sudah diletakkan di gudang. Bahannya sudah ada sejak 2011 lalu untuk antisipasi banjir," katanya, akhir pekan lalu (7/1).Salah satu prioritas pemantauan saat ini adalah ruas jalur Pantai Utara Jawa. Winarno mengatakan, trafik jalur tersebut sangat tinggi sehingga rentan rusak terutama di musim hujan. "Tapi hingga saat ini masih belum ada laporan,” ujarnya. Antisipasi banjirKementerian Pekerjaan Umum akan melakukan tiga program revitalisasi untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Program revitalisasi pendek akan dilakukan normalisasi pengerukan sungai seperti di kali Pesangerahan-Angke-Sunter dengan alokasi anggaran Rp 2,4 triliun. Serta revitalisasi dan normalisasi di sungai Bengawan Solo dengan anggaran sebesar Rp1 triliun.Sedangkan, program revitalisasi jangka menengah yakni normalisasi Kali Ciliwung dari Pintu Manggarai hingga Simatupang melalui pemotongan aliran sungai di Kebun Baru dan Kalibata. “Bekas condetan ini nanti akan dibangun rusunawa bagi yang tinggal di pinggi kali Ciliwung,” kata Kepala Pusat dan Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Waskito Pandu.Sementara revitalisasi jangka panjang akan dilaksanakan di seluruh situ di wilayah Jabodetebak. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Pekerjaan Umum, pada 2009 terdapat 182 situ di Jabodetabek, dengan rincian di Jakarta 16 situ, Banten 38 situ dan Jawa Barat 138 situ.Namun pada tahun 2011 yang telah direhabilitasi ada sekitar 68 situ dengan rincian Jawa Barat 56 situ, DKI Jakarta 1 situ dan Banteng ada 11 situ.Curah hujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari-Februari 2012. Curah hujan yang tinggi itu akan tersebar ke beberapa wilayah Pulau Jawa dan tidak menutup kemungkinan akan terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu. Bahkan diperkirakan ada 11 provinsi yang berpotensi banjir besar dan 16 provinsi lainnya dilanda tanah longsor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi banjir, Kementerian PU siagakan alat-alat berat
JAKARTA. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto telah meminta bawahannya mengecek kondisi infrastruktur yang berpotensi diterjang banjir. Dengan demikian, dia berharap ada tindakan preventif untuk mencegah kerusakan infrastruktur tersebut.Djoko juga memerintahkan supaya segala peralatan berat dan pelaksana lapangan siaga penuh terutama di daerah-daerah rawan bencana supaya sewaktu-waktu dapat dikerahkan dalam kondisi darurat. Menurut Djoko, Kementerian Pekerjaan Umum juga akan segera memeriksa ulang bangunan pengaman, pengendali banjir, saluran dan drainase guna mengantisipasi meluasnya bencana banjir untuk memastikan seluruh banguan tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya.Direktur Bina Pelaksana Wilayah II Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Winarno mengaku telah menyiapkan bahan-bahan untuk memperbaiki jalan secara cepat. Diantaramua, aspal emulsi yang dapat digunakan secara langsung pada kondisi basah.Menurut Winarno, aspal emulsi tersebut telah disiapkan sebelumnya melalui alokasi Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2011. Sementara untuk alokasi anggaran 2012 yang nantinya akan digunakan untuk biaya tenaga kerja belum dialokasikan secara khusus. “Semua sudah diletakkan di gudang. Bahannya sudah ada sejak 2011 lalu untuk antisipasi banjir," katanya, akhir pekan lalu (7/1).Salah satu prioritas pemantauan saat ini adalah ruas jalur Pantai Utara Jawa. Winarno mengatakan, trafik jalur tersebut sangat tinggi sehingga rentan rusak terutama di musim hujan. "Tapi hingga saat ini masih belum ada laporan,” ujarnya. Antisipasi banjirKementerian Pekerjaan Umum akan melakukan tiga program revitalisasi untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Program revitalisasi pendek akan dilakukan normalisasi pengerukan sungai seperti di kali Pesangerahan-Angke-Sunter dengan alokasi anggaran Rp 2,4 triliun. Serta revitalisasi dan normalisasi di sungai Bengawan Solo dengan anggaran sebesar Rp1 triliun.Sedangkan, program revitalisasi jangka menengah yakni normalisasi Kali Ciliwung dari Pintu Manggarai hingga Simatupang melalui pemotongan aliran sungai di Kebun Baru dan Kalibata. “Bekas condetan ini nanti akan dibangun rusunawa bagi yang tinggal di pinggi kali Ciliwung,” kata Kepala Pusat dan Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum Waskito Pandu.Sementara revitalisasi jangka panjang akan dilaksanakan di seluruh situ di wilayah Jabodetebak. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Pekerjaan Umum, pada 2009 terdapat 182 situ di Jabodetabek, dengan rincian di Jakarta 16 situ, Banten 38 situ dan Jawa Barat 138 situ.Namun pada tahun 2011 yang telah direhabilitasi ada sekitar 68 situ dengan rincian Jawa Barat 56 situ, DKI Jakarta 1 situ dan Banteng ada 11 situ.Curah hujan diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari-Februari 2012. Curah hujan yang tinggi itu akan tersebar ke beberapa wilayah Pulau Jawa dan tidak menutup kemungkinan akan terkonsentrasi pada suatu daerah tertentu. Bahkan diperkirakan ada 11 provinsi yang berpotensi banjir besar dan 16 provinsi lainnya dilanda tanah longsor.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News