Antisipasi dampak Covid-19, ini strategi investasi Dapen BTN



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mengantisipasi dampak wabah corona (Covid-19), Dana Pensiun PT Bank Tabungan Negara (Dapen BTN)  telah menyiapkan strategi untuk mengamankan aset investasi peserta. Antisipasi tersebut sudah dimulai sejak triwulan II 2020.

Direktur Utama Dapen BTN Mas Guntur Dwi Sulistyanto mengatakan, strategi investasi yang dipersiapkan seperti mengurangi investasi dalam bentuk saham dan reksadana saham.

"Kemudian investasi dialihkan lebih banyak di pasar uang. Serta melakukan monitoring dan evaluasi ketat atas obligasi korporasi yang memiliki porsi terbesar dari total investasi dengan melakukan evaluasi secara berkala terhadap performance emitennya," jelasnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.


Baca Juga: Terimbas wabah corona, imbas hasil investasi dana pensiun turun

Sementara pembelian obligasi baru, Dapen BTN memprioritaskan surat berharga dari BUMN atau BUMD  dengan rating minimal single A dan kupon menarik. Lalu investasi ke deposito di bank BUMN.

"Untuk dana-dana idle ditempatkan dalam bentuk deposit on call (DOC) dan reksadana pasar uang di manajer investasi milik BUMN sebelum menjadi sumber pendanaan investasi yang baru," jelasnya.  

Untuk optimalisasi hasil, dengan memilih investasi ke SBN dan obligasi melalui pencatatan AFS kemudian dilakukan trading guna memperoleh gain. Hal ini digunakan sebagai sumber pendanaan investasi baru, baik untuk kembali membeli SBN Seri Benchmark tahun 2021 atau membeli obligasi di pasar perdana.

Dalam kondisi pandemi, Dapen BTN telah melakukan revisi target investasi dan hasilnya sebagaimana tertuang dalam revisi rencana bisnis Dapen BTN Tahun 2020 dan telah mendapatkan persetujuan dari dewan pengawas dan pendiri.

Pihaknya, juga sudah melaporkan revisi target tersebut ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Pada dasarnya revisi target lebih konservatif dan lebih realistis dari target awal. Namun demikian strategi tersebut tetap mengedepankan dan menjaga rasio kecukupan dana (RKD) bertahan di atas 100%," kata Guntur.

Baca Juga: Sempet tertekan, ROI DPLK mulai tumbuh positif pada Juni 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat