Antisipasi dampak Covid-19, Jasa Armada (IPCM) siap lakukan efisiensi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) memproyeksi akan ada penurunan produksi arus kapal di pelabuhan umum setelah beberapa bulan ke depan.

Meski begitu, Direktur Utama IPCM, Chiefy Adi Kusmargono mengatakan, sejauh ini dampaknya tak begitu signifikan untuk IPCM. Yang pasti, di samping menjaga aspek keselamatan dan kesehatan petugas lapangan, IPCM juga berjaga-jaga apabila kondisi ekonomi dan arus perdagangan turun.

“Salah satunya dengan melakukan efisiensi dan efektivitas pola kerja, segala biaya-biaya yang hanya nice to have akan dihilangkan dengan tetap menjaga Business Continuity Management (BCM),” ujarnya pada Kontan, Minggu (29/3).


Baca Juga: Laba bersih Jasa Armada (IPCM) tumbuh 24% tahun 2019, berikut faktor pendorongnya

Selain itu, IPCM juga tetap melakukan perawatan alat produksi, kapal tunda secara berkala serta sesuai dengan regulasi. Selanjutnya, IPCM pun tetap menggenjot kerjasama dengan terminal khusus (Tersus) dan terminal untuk kepentingan sendiri (TUKS).

Misalnya saja untuk perolehan kontrak jangka panjang, IPCM telah mendapat kontrak tiga tahun kerjasama dengan PT Nusantara Regas (2020-2023), dengan ship call rata-rata 40 kapal LNG per tahun. Kontrak ini merupakan kelanjutan kontrak pelayanan yang telah berjalan sejak tahun 2017.

Ia bilang, kerjasama dengan TUKS dan Tersus untuk memenuhi kebutuhan listrik dan energi daerah dan nasional sehingga tetap terjaga keberlangsungannya. Kontribusi pendapatan pelayanan pemanduan dan penundaan di TUKS dan TERSUS sampai dengan Februari 2020 mencapai 26% dari total pendapatan.

Baca Juga: Meski pendapatan turun, laba Jasa Armada (IPCM) naik 23,69% pada 2019

Selain itu, IPCM juga terus melanjutkan ekspansi pasar dan operasi wilayah di Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur dan DKI Jakarta untuk meraih pasar baik di TUKS, Tersus maupun pelabuhan umum tahun ini.

Sebagai informasi, sampai Februari 2020 IPCM membukukan pendapatan sebesar Rp 115 miliar atau tumbuh 10% dibanding periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 104 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi