KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya dan langkah strategis agar El Nino tidak berdampak serius terhadap ketahanan pangan nasional. Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan, pangan menjadi salah satu perhatian Presiden Joko Widodo. Ia menyatakan, stok pangan sampai 2023 masih aman. "Untuk itu, NFA secara kontinyu berkolaborasi dengan semua
stakeholder guna memastikan ketersediaan dan kualitas pangan, serta menjaga keterjangkauan harga di masyarakat," ucap Arief dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/8).
Arief mengatakan, guna menjaga stok beras, Badan Pangan Nasional telah menugaskan Perum Bulog untuk melakukan penyerapan dengan mengutamakan produksi dalam negeri.
Baca Juga: Badan Pangan Nasional Sebut Bulog Telah Amankan 1,3 Juta Ton Beras Ia menyebut, penyerapan beras harus memprioritaskan produksi dari dalam negeri dan hingga saat ini Bulog terus melakukan penyerapan. Pada saat yang sama, pengadaan dari luar sebagaimana target pemerintah sebesar 2 juta ton tentunya akan dilakukan untuk kebutuhan cadangan pangan nasional. "Namun dengan catatan impor tersebut harus tetap terukur dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi perberasan nasional," kata Arief. Karena itu, Arief mendorong
top up stok Bulog hingga di atas 1 juta ton demi mengantisipasi situasi dan dinamika yang terus berkembang. Ia mengatakan, saat ini stok Bulog di kisaran 800.000 ton. "Ini terus kita tingkatkan stoknya sehingga nantinya dalam dua pekan ke depan stok Bulog bisa mencapai di atas 1 juta ton," imbuhnya. Berbagai langkah lainnya untuk mengantisipasi dampak El Nino dengan menjaga stabilitas pangan melalui serangkaian langkah aksi. Mulai dari Gerakan Pangan Murah (GPM) dan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP). Di samping itu, terdapat program bantuan pangan beras yang telah disalurkan pada periode April-Juni kepada 21,35 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Nantinya tahap kedua akan digelontorkan pada Oktober sampai Desember untuk menjaga daya beli dan mengendalikan inflasi pangan.
Baca Juga: Ada El-Nino, Harga Cabai Tambah Pedas Bersinergi dengan pemerintah daerah, BUMN/BUMD pangan, asosiasi, dan pelaku usaha, Badan Pangan Nasional menjaga daya beli masyarakat dengan gencar melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) di seluruh daerah. Lalu membantu daerah yang defisit dengan Fasilitasi Distribusi Pangan dari daerah surplus. "Upaya-upaya ini tentu tidak akan pernah putus dilakukan pemerintah demi memastikan pangan terjaga dengan baik," ungkap Arief. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi