Antisipasi data ekonomi AS, rupiah rawan tertekan



JAKARTA. Rupiah rawan tertekan pada hari ini, setelah kemarin sedikit bertenaga melawan dollar Amerika Serikat. Kemarin, di pasar spot, mata uang Garuda menguat 0,21% menjadi Rp 13.035 per dollar AS. Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah masih tertekan 0,36% ke level Rp 13.040 per dollar AS.

Research and Analyst Divisi Tresuri Bank BNI Trian Fatria menilai, rupiah diuntungkan seiring melebarnya defisit neraca perdagangan AS bulan Maret. Data ini mengendurkan otot dollar AS. Apalagi dari domestik, rupiah tertopang sentimen positif pertemuan Bank Indonesia dengan Presiden Joko Widodo yang membahas langkah-langkah menghadapi perlambatan ekonomi. "Pelaku pasar menyambut baik langkah pemerintah,” ujar Trian.

Meski demikian, rupiah rawan tertekan pada perdagangan hari ini. Negeri Paman Sam akan mengumumkan data pertumbuhan tenaga kerja di luar sektor pertanian (ADP nonfarm employment change) bulan April. Hasilnya diproyeksi lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya. Ia menduga, hari ini, rupiah di Rp 13.000-13.050 per dollar AS.


Research and Analyst PT Monex Investindo Futures Agus Chandra sepakat, data tenaga kerja AS akan menyetir arah pergerakan rupiah pada hari ini. Menurutnya, jika data ADP sesuai ekspektasi, rupiah bisa terdepresiasi ke Rp 13.100. Sebaliknya, data yang lebih rendah bisa membawa rupiah menguat ke level Rp 12.945 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa