JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) terhadap euro melemah pada level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hingga pukul 12.54 WIB, posisi dollar AS berada di level US$ 1,3851 per euro, dari penutupan kemarin di posisi US$ 1,3829 per euroBahkan, pada pukul 10.55 WIB, dollar terhadap euro sempat menyentuh US$ 1,862 per euro. Melemahnya dollar AS terhadap euro terjadi menjelang rilis data tenaga kerja AS pada pekan ini.Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, ADP Emplyer Services akan merilis penambahan 140.000 tenaga kerja di sektor swasta selama Januari lalu. Lebih rendah dari penambahan pekerjaan di bulan Desember yang mencapai 297.000.Sementara, Departemen Tenaga Kerja pada 4 Februari diprediksi bakal melaporkan tingkat pengangguran naik dari 9,4% menjadi 9,5%. Hal ini bisa menjadi penegasan bagi Federal Reserves kalau pemulihan di AS masih terlalu lambat untuk bisa menekan angka pengangguran. Akibatnya, Fed akan melanjutkan program pembelian surat utang.Sementara, permintaan terhadap euro meningkat karena spekulasi bank sentral Eropa (ECB) bersedia mengatasi laju inflasi di kawasan itu. Akhir bulan lalu, Uni eropa mengumumkan laju inflasi di kawasan Eropa mengalami percepatan 2,4% pada Januari.“Saat ini pengetatan kebijakan oleh ECB dihargai, sementara sentimen dollar AS jelas sudah berkurang," ujar Sean Callow, senior strategi dari Westpac Banking Corp., di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Antisipasi data tenaga kerja, dollar AS melemah terhadap euro
JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) terhadap euro melemah pada level terendah dalam tiga bulan terakhir. Hingga pukul 12.54 WIB, posisi dollar AS berada di level US$ 1,3851 per euro, dari penutupan kemarin di posisi US$ 1,3829 per euroBahkan, pada pukul 10.55 WIB, dollar terhadap euro sempat menyentuh US$ 1,862 per euro. Melemahnya dollar AS terhadap euro terjadi menjelang rilis data tenaga kerja AS pada pekan ini.Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, ADP Emplyer Services akan merilis penambahan 140.000 tenaga kerja di sektor swasta selama Januari lalu. Lebih rendah dari penambahan pekerjaan di bulan Desember yang mencapai 297.000.Sementara, Departemen Tenaga Kerja pada 4 Februari diprediksi bakal melaporkan tingkat pengangguran naik dari 9,4% menjadi 9,5%. Hal ini bisa menjadi penegasan bagi Federal Reserves kalau pemulihan di AS masih terlalu lambat untuk bisa menekan angka pengangguran. Akibatnya, Fed akan melanjutkan program pembelian surat utang.Sementara, permintaan terhadap euro meningkat karena spekulasi bank sentral Eropa (ECB) bersedia mengatasi laju inflasi di kawasan itu. Akhir bulan lalu, Uni eropa mengumumkan laju inflasi di kawasan Eropa mengalami percepatan 2,4% pada Januari.“Saat ini pengetatan kebijakan oleh ECB dihargai, sementara sentimen dollar AS jelas sudah berkurang," ujar Sean Callow, senior strategi dari Westpac Banking Corp., di Sydney.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News