Antisipasi FOMC, IHSG diprediksi turun besok



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (30/1) ditutup di level 6.575,49. Indeks turun 1,57% atau setara dengan 105,13 poin. Di hari yang sama, asing mencatatkan aksi jual bersih sebesar Rp 1,19 triliun.

Mengutip data RTI, aksi jual bersih asing terbesar terjadi pada saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yakni Rp 344,1 miliar. Selanjutnya, asing mencatat aksi jual bersih sebesar Rp 333,8 miliar di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan Rp 121 miliar di saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa seluruh indeks sektoral turun pada hari ini. Sektor aneka industri turun paling tajam mencapai 2,36%. Diikuti, sektor infrastruktur yang turun 2,25%, dan sektor barang konsumsi yang jatuh 2,14%.


Krishna Dwi Setiawan, Head of Lots Services PT Lotus Sekuritas mengatakan, bursa saham Indonesia masih terpengaruh pergerakan bursa saham Amerika. Di mana, menurutnya sentimen terbesar adalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang akan digelar pada penghujung Januari ini.

"Kemungkinan Amerika akan menaikkan suku bunganya 25 basis poin. Jika itu terjadi, apa yang ditakutkan oleh pasar akan berlanjut hingga 1 Februari," ujar Krishna, Selasa (30/1).

Jika Amerika benar menaikkan suku bunga, Krishna memprediksikan indeks dalam pekan ini masih akan tertekan. Khusus untuk perdagangan Rabu (31/1), menurut Krishnan indeks akan turun dan bergerak di rentang 6.500-6.620.

Secara teknikal, analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi melihat, IHSG mengkonfirmasi pola candlestick northern star dengan pelemahan break out MA20 dan menguji level FR 38.2% di 6500. Indikator Stochastic berpola dead-cross tepat meninggalkan area overbought. Indikator RSI memberikan signal bearish reversal momentum.

"Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak kembali melemah menguji support dengan range 6.500-6.588," ujar Lanjar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini