KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memastikan keamanan berlapis dari sistem layanan pembayaran QRIS untuk mencegah terjadinya kasus pembobolan rekening. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi memastikan, transaksi QRIS melalui Livin by Mandiri dilakukan dengan berbagai keamanan yang berlapis. “Untuk aplikasi Livin by Mandiri sendiri memiliki beberapa keamanan berlapis sehingga aman digunakan oleh nasabah. Nasabah hanya bisa transaksi menggunakan nomor yang terdaftar,” ucap Thomas kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11). Thomas menyebut, jaminan keamanan tersebut dilakukan sebelum login dan setelah login ke aplikasi, yang disertai dengan password kombinasi karakter ataupun menggunakan biometrics. Transaksi QRIS ini pun bisa disetting nominal transaksi maksimal yang perlu menggunakan PIN berupa 6 digit angka. Baca Juga: Resmi, Belanja Di Singapura Bisa Bayar dengan Qris, Ini Cara Baca Qris yang Benar “Ketika bertransaksi finansial, memerlukan input 6 digit PIN jika nasabah bertransaksi melebihi limit maksimal transaksi,” kata Thomas Selain itu, jika nasabah mengganti device dan menggunakan kembali app Livin by Mandiri, nasabah perlu melakukan verifikasi ulang menggunakan kartu debit yang dimiliki oleh nasabah. Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan, untuk mencegah pembobolan rekening via transaksi QRIS, BTN Mobile telah mengimplementasikan sejumlah pengamanan. Pengamanan tersebut di antaranya meliputi pembatasan device nasabah. Misal, pada platform BTN Mobile dimana QRIS bisa di transaksikan, hanya dapat digunakan pada 1 (satu) perangkat smartphone nasabah dalam satu waktu. “Nasabah harus melakukan pendaftaran ulang (provisioning) apabila ingin menggunakan BTN Mobile di perangkat smartphone yang berbeda,” jelas Andi. Selanjutnya, terdapat multi-factor authentication untuk provisioning BTN Mobile. Artinya, untuk mendaftarkan perangkat smartphone yang digunakan (provisioning), saat pertama kali masuk, nasabah diharuskan untuk melakukan verifikasi melalui SMS OTP dan otentikasi PIN. Baca Juga: Mengeruk Cuan Transaksi QRIS Cross Border dari Para Turis Andi menerangkan, multi-factor authentication ini juga diterapkan untuk setiap transaksi, termasuk transaksi QRIS. Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa BTN Mobile akan menampilkan informasi merchant secara lengkap, sehingga nasabah dapat dengan mudah mengetahui keabsahan atau validitas dari merchant terkait. Ia juga memastikan bahwa BTN Mobile memiliki fitur untuk menetapkan limit atau batas maksimal semua transaksi, termasuk limit transaksi QRIS. Selain itu, Andi menyebut BTN akan selalu memberikan sosialisasi untuk meningkatkan awareness kepada nasabah dan publik umum melalui berbagai media informasi, di sertai juga dengan unit response 24x7 untuk melayani nasabah (customer call center dan cyber security center).
Antisipasi Kasus Pembobolan Rekening Lewat QRIS, Ini Upaya Bank Mandiri dan BTN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memastikan keamanan berlapis dari sistem layanan pembayaran QRIS untuk mencegah terjadinya kasus pembobolan rekening. SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi memastikan, transaksi QRIS melalui Livin by Mandiri dilakukan dengan berbagai keamanan yang berlapis. “Untuk aplikasi Livin by Mandiri sendiri memiliki beberapa keamanan berlapis sehingga aman digunakan oleh nasabah. Nasabah hanya bisa transaksi menggunakan nomor yang terdaftar,” ucap Thomas kepada Kontan.co.id, Selasa (21/11). Thomas menyebut, jaminan keamanan tersebut dilakukan sebelum login dan setelah login ke aplikasi, yang disertai dengan password kombinasi karakter ataupun menggunakan biometrics. Transaksi QRIS ini pun bisa disetting nominal transaksi maksimal yang perlu menggunakan PIN berupa 6 digit angka. Baca Juga: Resmi, Belanja Di Singapura Bisa Bayar dengan Qris, Ini Cara Baca Qris yang Benar “Ketika bertransaksi finansial, memerlukan input 6 digit PIN jika nasabah bertransaksi melebihi limit maksimal transaksi,” kata Thomas Selain itu, jika nasabah mengganti device dan menggunakan kembali app Livin by Mandiri, nasabah perlu melakukan verifikasi ulang menggunakan kartu debit yang dimiliki oleh nasabah. Direktur IT & Digital Bank BTN Andi Nirwoto mengatakan, untuk mencegah pembobolan rekening via transaksi QRIS, BTN Mobile telah mengimplementasikan sejumlah pengamanan. Pengamanan tersebut di antaranya meliputi pembatasan device nasabah. Misal, pada platform BTN Mobile dimana QRIS bisa di transaksikan, hanya dapat digunakan pada 1 (satu) perangkat smartphone nasabah dalam satu waktu. “Nasabah harus melakukan pendaftaran ulang (provisioning) apabila ingin menggunakan BTN Mobile di perangkat smartphone yang berbeda,” jelas Andi. Selanjutnya, terdapat multi-factor authentication untuk provisioning BTN Mobile. Artinya, untuk mendaftarkan perangkat smartphone yang digunakan (provisioning), saat pertama kali masuk, nasabah diharuskan untuk melakukan verifikasi melalui SMS OTP dan otentikasi PIN. Baca Juga: Mengeruk Cuan Transaksi QRIS Cross Border dari Para Turis Andi menerangkan, multi-factor authentication ini juga diterapkan untuk setiap transaksi, termasuk transaksi QRIS. Lebih lanjut, Andi menjelaskan bahwa BTN Mobile akan menampilkan informasi merchant secara lengkap, sehingga nasabah dapat dengan mudah mengetahui keabsahan atau validitas dari merchant terkait. Ia juga memastikan bahwa BTN Mobile memiliki fitur untuk menetapkan limit atau batas maksimal semua transaksi, termasuk limit transaksi QRIS. Selain itu, Andi menyebut BTN akan selalu memberikan sosialisasi untuk meningkatkan awareness kepada nasabah dan publik umum melalui berbagai media informasi, di sertai juga dengan unit response 24x7 untuk melayani nasabah (customer call center dan cyber security center).